Yogyakarta, 9 November 2020—Setelah menyelenggarakan acara-acara pengantar sejak bulan oktober lalu, Soprema akhirnya secara resmi membuka acara intinya—kompetisi, inkubasi, pitching, dan virtual expo. Sebelumnya, Soprema sudah pernah membuka rangkaian awal acara sebagai bentuk launching bagi peserta yang ingin mendaftar. Secara simbolis, pembukaan Soprema kali ini diiringi dengan pembunyian otok-otok.
Melalui konferensi pers yang diadakan di Bumbu Desa, Sagan, Hempri Suyatna selaku Ketua Acara Soprema 2020, menjelaskan bahwa minggu ini Soprema akan fokus pada acara inti, khususnya kompetisi dan inkubasi, yang dilakukan seluruhnya secara daring. Selain kompetisi dan inkubasi, virtual expo juga akan diselenggarakan minggu ini. Meski grandfinal akan dilaksanakan di akhir minggu nanti, penutupan acara dan pengumuman pemenang baru akan dilaksanakan pada 4 Desember.
Hempri menjelaskan, di tengah pandemi saat ini, ternyata antusiasme pendaftar tetap tinggi. Terbukti dengan jumlah peserta yang mendaftar hingga 25 tim yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dengan provisi terjauh dari Papua dan Papua Barat. Meski sedang pandemi, kualitas pendaftar pun justru meningkat. Tidak hanya itu, dalam Soprema tahun 2020 ini, tema yang diangkat juga berkaitan dengan pandemi. Bahkan, terdapat beberapa peserta yang menjadikan fenomena pandemi COVID-19 sebagai latar belakang dari usaha yang didaftarkan. Najib Azca, Direktur Youth Studies Center (YouSure), menjelaskan bahwa dalam penilaian tahun ini, terdapat aspek baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu keterkaitan usaha yang dibawa peserta dengan pandemi—bagaimana usaha tersebut merespons pandemi COVID-19.
Hal ini juga dipertegas oleh pernyataan dari Najib, bahwa YouSure ingin mengajak generasi muda untuk bangkit di era pandemi bersama Soprema 2020. Soprema, dengan ungkapan “ekspresikan ekspresi kreatifmu”, berusaha menyampaikan bahwa pandemi ini bisa dimanfaatkan oleh pemuda untuk tetap berkarya dan berkreasi. Selain itu, Hempri menambahkan, Soprema ini adalah upaya untuk mengembangkan ekosistem belajar, seperti yang dijunjung oleh merdeka belajar.
Salah satu acara utama dari Soprema juga dipaparkan lebih rinci dalam konferensi pers, yaitu virtual expo. Magdalena, PIC (person in contact) Virtual Expo, menjelaskan bahwa virtual expo tahun ini akan berupa marketplace yang menggunakan laman AKM Indonesia. Di lama, tersebut, akan dicantumkan nama, lokasi, dan deskripsi usaha para tenant. Para pengunjung marketplace yang tertarik untuk membeli dapat menghubungi langsung tenant-nya. Selain itu, tiap tenant juga akan menayangkan video company profile yang berisikan kampanye isu sosial yang diangkat dalam usaha mereka. Nantinya, video ini akan dilombakan. Tampilan dari laman marketplace ini ramah device, sehingga mudah diakses baik dari ponsel, tablet, maupun PC.
Selain itu, tenant-tenant yang sudah mendaftar untuk virtual expo juga akan melakukan Bincang live IG untuk berbagi tentang bagaimana bertahan pada masa pandemi dan isu-isu sociopreneurs. Bahkan, Magdalena menyebutkan bahwa jumlah tenant yang mendaftar untuk virtual expo tahun ini lebih banyak dari pada saat expo luring.
Ke depannya, para peserta yang menang akan mendapatkan pitching dan pembinaan, juga selanjutnya akan ada inkubasi bagi alumni, dan hadiah paket untuk pembinaan usaha. “Setelah mempertimbangkan banyak hal, Soprema akhirnya diputuskan untuk tetap dilaksanakan. Ini adalah bentuk komitmen YouSure yang tidak pernah putus untuk mendukung pengembangan wirausaha muda,” sebut Nadjib menegaskan maksud pelaksanaan Soprema 2020. (/hfz)