Yogyakarta- Konser Badai Pasti Berlalu Plus ‘Yockie Suryo Prayogo’ digelar Minggu malam (6/11) di Grand Pacific Hall. Deretan pengisi acara menyajikan penampilan terbaiknya. Tidak hanya menampilkan penyanyi era 70-an, konser ini juga mengajak penyanyi generasi di bawahnya, seperti Bonita, Pongki Barata, Gilang Samsoe, dan Ariyo Wahab ikut serta. Para penyanyi ini masing-masing memiliki warna suara yang khas dan gaya menyanyi yang berbeda satu sama lain.
Sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis Fisipol UGM, konser ini menjadi ajang temu kangen para alumnus. Kafispolgama Ngangkring: Konser Badai Pasti Berlalu Plus ‘Yockie Suryo Prayogo’ dihadiri ketua KAGAMA, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) yang menyempatkan hadir. Tokoh ibukota yang juga turut hadir dalam konser ini yakni budayawan Slamet Rahardjo. Visitama17 dan Interact Mahana Live menghadirkan konser ini untuk memanjakan generasi 70-an agar dapat bernostalgia tentang musik era Badai waktu itu.
Sebanyak 1500 penonton yang mayoritas hidup dan menikmati musik era 70-an hadir dalam konser ini. Konser dibuka pukul 20.00 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian acara dipandu oleh Bambang Gundul yang memeriahkan suasana. Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si (Dekan FISIPOL) hadir memberikan sambutan, “Konser ini merupakan yang pertama bagi FISIPOL dan merupakan sebuah cara berekspresi kritis melalui berkesenian.” Pada sambutannya, Dr. Erwan berterimakasih kepada para alumni FISIPOL yang membantu terselenggaranya konser tersebut.
Konser dibuka dengan penampilan Andy /rif dan Kadri Mohamad yang menyanyikan tembang Jurang Pemisah, disusul penampilan Yockie Suryo Prayogo bersama Fryda Lucyana menembangkan Dalam Kelembutan Pagi. Sebagai pembuka, Yockie menyampaikan sedikit kalimat pengantar, “Plus dalam konser ini artinya lagu-lagu di luar Badai Pasti Berlalu yang diciptakan oleh mereka yang satu generasi dengan saya.” Penampilan berikutnya diisi oleh Fryda, Bonita, Keenan Nasution, Louis Hutahuruk, dan deretan penyanyi pengisi acara.
Yang spesial, ada Sarah Anjani, putri Yockie Suryo Prayogo, menjadi penampil dalam Konser Badai Pasti Berlalu Plus. “Musik era 70-an itu berbeda dengan yang sekarang. Lebih mengena di hati dan menyajikan ekspresi berbeda,” ungkap Sarah di atas panggung. Gilang Samsoe dengan suara rocknya berkolaborasi dengan Debby Nasution menyanyikan Angin Malam dan Resesi. Sedari awal, penonton disajikan sebuah pertunjukan dengan ritme yang beragam. Selain itu, kualitas vokal pengisi acara ini sudah tidak diragukan lagi.
Penampilan Bonita juga menjadi yang ditunggu penonton. Beberapa lantunan lagu berhasil dinyanyikan Bonita dengan apik seperti Semusim dan Merpati Putih. Selain itu, performa Dian Permana Poetra dan Ariyo Wahab yang muncul dari deretan kursi penonton menyajikan kejutan tersendiri. Di sesi akhir, ada Pongki Barata menyanyikan Kala Sang Surya Tenggelam, sementara Berlian Hutauruk menembangkan lagu Matahari dan Badai Pasti Berlalu sebagai puncak acara yang membuat seisi gedung terpana.
Erros Djarot yang merupakan seniman-budayawan asal Yogyakarta merasa senang dapat tampil di konser ini. “Biarkan Yogyakarta menjadi akhir dari konser ini biar hati saya tertinggal di kota ini,” tutup Erros Djarot yang kemudian menyanyikan tembang Pelangi bersama seluruh pengisi acara.