Dalam rangka Dies Natalis Fisipol UGM ke-61, para alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada (Kafisipolgama) menggelar acara rutin yakni KAFISPOLGAMA ‘ngangkring’. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ngangkring kali ini akan diiringi dengan sebuah konser musik yang menghadirkan punggawa-punggawa musik tanah air seperti Yockie Suryo Prayogo dan Eros Djarot. Konser yang berjudul Badai Pasti Berlalu Plus (BPB+) ini diselenggarakan di Grand Pacific Hall, Yogyakarta pada 6 November 2016 mendatang.
Selain bernostalgia melalui musiknya, konser ini juga dijadikan ajang penggalangan dana untuk salah satu program kerja Kafispolgama, yaitu beasiswa. Perwakilan Kafisipolgama, Ian Agisti menuturkan bahwa konser ini tak hanya akan menampilkan nostalgia musik, tapi juga memiliki sisi sosial. Sebesar 5% dari setiap penjualan tiket Konser Musik Badai Pasti Berlalu Plus ini akan dimanfaatkan untuk beasiswa Kafisipolgama yang akan diberikan kepada mahasiswa Fisipol UGM yang masih aktif.
Konferensi pers untuk BPB+ telah dilaksanakan pada Jumat (30/9) bertempat di Jade Bamboo Resto & Music. Dalam konferensi pers tersebut hadir antara lain Tatit Priemadi (Penyelenggara, Interact Mahana Live), Ian Agisti (Perwakilan Kafispolgama), Wahyu K. Wardhana (Penyelenggara, Visitama17), Seniman sekaligus Budayawan, Erros Djarot dan Yockie Suryo Prayogo, serta Adam Tirta (Perwakilan Panitia Dies Natalis Fisipol UGM). Yockie, musisi senior dalam acara ini mengungkapkan bahwa tujuan konser BPB+ adalah menghadirkan portofolio musik Indonesia 70-an kepada khalayak. “Revolusi musik Indonesia terjadi pada masa-masa itu (periode 70-an), Harapannya, hal yang sama (revolusi musik) dilakukan oleh generasi sekarang sesuai konteks jaman masing-masing. Dengan begitu, musik pop Indonesia bisa eksis sesuai jamannya,” papar Yockie ketika ditanya visi dan misi acara ini.
Sementara Erros Djarot yang menghadirkan Badai Pasti Berlalu berpuluh tahun silam juga memaknai konser ini sebagai nostalgia romantisme masa lalu. “Anak sekarang kalau pacaran pakai gadget, tidak ada romantisnya sama sekali. Kalau dulu, lewat depan rumah si dia saja, hati berdebar-debar.” Dengan konser ini, diharapkan, generasi masa kini mampu memahami kekentalan rasa dalam wujud musikal. Dengan begitu, pendengar dapat pula memahami proses bermusik yang melahirkan karya-karya hebat yang pernah terjadi pada 70-an.
Grand Pacific Hall, Yogyakarta pada 6 November 2016 mendatang akan dimeriahkan oleh alunan sederet lagu populer dari album soundtrack film “Badai Pasti Berlalu”, juga tembang kenangan era 70-80an lainnya seperti tembang-tembang jebolan Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) tahun 77-79 serta lagu-lagu hits garapan Yockie Suryo Prayogo, yang menjadi favorit dari masa ke masa. Berlian Hutauruk, Louise Hutauruk, Keenan Nasution, Benny Soebardja, Debby Nasution, Fryda Lucyana, Dian Pramana Poetra dan Kadri Muhamad juga dimeriahkan oleh penyanyi muda papan atas yaitu Andy /rif, Pongki Barata, Gilang Samsoe, Bonita, dan Ariyo Wahab adalah deretan penyanyi senior yang akan memnabawakan lagu-lagu tersebut.
Tiket presale Konser Badai Pasti Berlalu Plus Yogyakarta dapat diperoleh melalui link http://mahanalive.com/bpbjogja-kafispolgama , dengan rincian harga: VIP Rp 1.100.000, Gold Rp 850.000, dan Silver Rp 500.000 dan Bronze Rp. 150.000 (belum termasuk pajak), berlaku hingga 7 Oktober 2016. Tiket juga dapat diperoleh melalui partner ticketbox Kiostix, Indotix, Rajakarcis, dan Indomaret. Info lebih lanjut dapat menghubungi hotline 081223839222 atau ikuti akun Twitter @MahanaLive atau Facebook Fanpage Konser Badai Pasti Berlalu Plus Yogyakarta.