Bertepatan dengan Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/12), Selasar Barat dipenuhi masyarakat Fisipol yang berkumpul berjajar di sepanjang karpet merah. Mereka menunggu kedatangan orang paling penting di Indonesia, tidak lain Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kunjungan impromptu Jokowi ke Fisipol tersebut bertujuan sekedar untuk nongkrong sejenak di fasilitas terbaru dan terkeren Fisipol, Digilib Café. Ikut serta dalam kunjungan tersebut, Ibu Negara Iriana Widodo dan anak ketiganya yang juga vlogger tersohor, Kaesang Pangarep. Dua anggota kabinet, Mensesneg Pratikno dan Menristekdikti Pramono Anung, beserta Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ganjar Pranowo (Ketua PP KAGAMA), dan Panut Mulyono (Rektor UGM) juga turut mendampingi Presiden.
“Latte-nya enak, V-60-nya juga enak,” ucap Jokowi setelah mencicipi kopi di meja bar. Konsep Digilib Café yang bukan sekedar tempat ngopi ternyata sudah berada di angan-angan Jokowi sejak lama. “Satu setengah tahun yang lalu, kita sudah bicara mengenai co-working space dan creative hub ini, tetapi baru hari ini bisa ditemukan di Fisipol UGM,” kata Jokowi. Digilib Café diharapkan menjadi ruang lahirnya ide-ide dan kreativitas mahasiswa. Fisipol sendiri telah menunjukkan komitmen ini dengan mengembangkan fasilitas infrastruktur bagi mahasiswa beberapa tahun terakhir.
Mensesneg Pratikno mengonfirmasi pentingnya creative hub di Fisipol. “Fisipol itu sebenarnya sumber mahasiswa wirausaha. Dunia sudah berubah, aktivis bisa jadi sociopreneur. Presiden terkesima dengan berbagai inovasi di sini,” ungkap Pratikno.
Visi pembentukan Digilib Café adalah membentuk ekosistem creative hub untuk mahasiswa Fisipol. Café ini menjadi perwujudan lima hal yang bisa menginspirasi mahasiswa. Pertama, mentorship. Digilib Café telah menjadi venue bagi beberapa acara seminar dan talk show di Fisipol, sesuai fungsinya untuk mengadakan entrepreneur workshop. Dari Digilib, diharapkan tumbuh berbagai industri start-up dan sociopreneurship. Kedua, network. Digilib yang menjadi tempat bertemu orang-orang muda kreatif Fisipol berpotensi menjadi pusat pembentukan jejaring. Harapannya, kerjasama dan pengembangan model bisnis bisa terbentuk dari Digilib Café. Fungsi ini juga berkaitan dengan tujuan ketiga, investasi, yang akan lebih mudah perputarannya. Investasi juga akan mendorong inovasi sociopreneur sebagai fungsi keempat. Kelima, dukungan logistik. Digilib Café yang juga berfungsi sebagai co-working space menyediakan teknologi, pusat data, dan relasi publik karena keterhubugannya dengan perpustakaan digital Fisipol UGM.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, nongkrong di Digilib Café, and turn on your ideas! (/KOP)