Yogyakarta, 20 September 2021–Dalam rangka Dies Natalis 66 FISIPOL UGM 2021, diadakan Peluncuran Buku State of the Art FISIPOL pada Senin (20/9) pagi. Hadir dalam acara, yaitu Dekan FISIPOL UGM Wawan Mas’udi, Ketua Panitia Muchtar Habibi, Ketua Senat FISIPOL UGM Prof. Dr. Susetiawan, dan beberapa perwakilan penulis State of the Art Series. Acara berlangsung secara virtual melalui Youtube FISIPOL UGM.Dies Natalis 66 FISIPOL UGM 2021 mengangkat tema besar “Pekerjaan & Ketimpangan di Tengah Pandemi” yang berlangsung pada 11 September-30 Oktober dengan serangkaian kegiatan. Diantaranya: seminar nasional dan internasional, seminar lintas departemen, berbagai perlombaan, alumni gathering, dan pertunjukan seni. “Kita berharap agar kegiatan Dies Natalis tahun ini dapat semakin mengakrabkan seluruh civitas akademika FISIPOL UGM. Selain itu, peringatan Dies Natalis ke-66 ini juga kita harapkan untuk menjadi pengingat agar Fisipol tetap relevan dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang ada di lingkungan kita,” ungkap Muchtar Habibi, Ketua Panitia Dies Natalis FISIPOL UGM.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wawan Mas’udi mengungkapkan betapa pentingnya FISIPOL UGM sebagai salah satu pusat rujukan dari berbagai prodi di Indonesia untuk keilmuan sosial dan politik perlu menghasilkan suatu produk pengetahuan yang bisa menjadi rujukan bersama. Produk tersebut adalah State of the Art Series yang terdiri dari lima buku, yakni Komunikasi Kontemporer, Tentang Kuasa, Perspektif Ilmu Sosial di Era Digital, The Global South, dan Tinjauan Studi Manajemen dan Kebijakan Publik di Indonesia. Berisi setidaknya dua aspek utama, yaitu perkembangan keilmuan hingga saat ini dan proyeksi agenda riset ke depan. Penerbitan buku ini bertujuan untuk menegaskan dan menguatkan kembali kompetensi dan disiplin ilmu yang ada di lingkungan Fisipol UGM. “State of the Art FISIPOL UGM Series, sebuah kompilasi pemikiran dari berbagai departemen yang bisa menjadi pembuka bagi perdebatan-perdebatan bidang studi yang kita pelajari dan menjadi fokus kajian kita di fakultas ini. Mudah-mudahan buku State of the Art bisa meneguhkan posisi FISIPOL UGM sebagai center of excellence secara akademik maupun aktivitas lainnya,” ucapnya.
Selanjutnya, berbicara tentang sejarah FISIPOL UGM, melalui Peraturan Pemerintah no. 30 tahun 1950 bahwa FISIPOL sudah ada sebagai fakultas yang berdiri terpisah dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Susetiawan menyatakan pemikiran guru besar mengajarkan bahwa hukum, ekonomi, dan sosial politik merupakan satu bidang yang tidak akan pernah terpisahkan, yaitu menjadi integrated disiplin ilmu pengetahuan. “Perlu kita pahami selanjutnya, demikian juga kita menghadapi situasi Covid yang menjadi persoalan besar dunia bisa disikapi bukan berpikir sendiri-sendiri, tetapi berpikir dengan meletakkan bahwa integrated disiplin ilmu menjadi satu hal yang sangat penting dalam menghadapi Covid dan bagaimana mengambil solusi tentang hal itu,” pungkasnya. (/Wfr)