LPPM SINTESA Menutup #SeptemberHitam dengan Diskusi “Mencari Nurani Pemerintah di Balik Sejarah September Berdarah”

Yogyakarta, 1 Oktober 2021─Bulan September selalu lekat dengan berbagai tragedi pelanggaran HAM di Indonesia. Dalam rangka mengingat kembali kasus-kasus pelanggaran HAM yang sudah sempat diangkat melalui kampanye #SeptemberHitam di akun Instagram resminya, sekaligus membuka ruang untuk berdialog dan berefleksi bersama, Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa (LPPM) SINTESA FISIPOL UGM mengadakan diskusi bertajuk “Mencari Nurani Pemerintah di Balik Sejarah September Berdarah” secara daring pada Jumat (1/10).

Diskusi dimulai dengan pemaparan materi berjudul “Genosida ‘65: Nurani Pemerintah dan Rekonsiliasi” dari narasumber pertama, yaitu Soe Tjen Marching, Dosen SOAS University of London dan penulis Dari dalam Kubur. Dalam materinya tersebut, Soe Tjen banyak menceritakan urgensi keadilan bagi para penyintas Tragedi ‘65. Soe Tjen juga beberapa kali mengambil contoh dan mengutip tulisannya di buku Dari dalam Kubur yang juga berangkat dari kisah nyata Tragedi ‘65. Pemaparan materi dari Soe Tjen pun mengundang banyak respons positif dari para peserta. Pada saat sesi tanya-jawab setelah pemaparan materi, banyak peserta yang menggunakan fitur angkat tangan di platform Zoom Meeting dan menuliskan pertanyaan di kolom komentar untuk dijawab langsung oleh Soe Tjen.

Materi bertajuk “Mengulas Peristiwa 1965 dan Tanggung Jawab Negara” yang dibawakan oleh narasumber kedua, Muhammad Nurkhoiron, Komisioner Komnas HAM RI periode 2012-2017, juga tidak kalah bermanfaatnya. Selain memberikan gambaran singkat terkait kejadian pra dan pasca Tragedi ‘65, Nurkhoiron juga banyak memaparkan tentang kewajiban negara dalam rangka menyelesaikan pelanggaran HAM yang telah berlalu. Saat memaparkan poin tersebut, Nurkhoiron menjadikan pengalaman beberapa negara lain, seperti Australia, sebagai contoh. Sama seperti pada sesi tanya-jawab dengan Soe Tjen, para peserta juga menunjukkan antusiasme yang tinggi pada materi yang dibawakan oleh Nurkhoiron, sehingga menciptakan diskusi dua arah yang kondusif.

Sebagai bentuk apresiasi, LPPM SINTESA FISIPOL UGM─diwakili oleh moderator, Aldi Haydar Mulia, selaku Staf Divisi Litbang SINTESA─memberikan kenang-kenangan pada kedua pembicara berbentuk ilustrasi eksklusif pada akhir sesi tanya-jawab. Menutup keseluruhan diskusi, Aldi menarik kesimpulan singkat sekaligus memberikan aba-aba untuk foto bersama. (/hfz)