Mahasiswa Departemen Sosiologi Angkatan 2014, Abdullah Faqih, memperoleh penghargaan “Youth Economic Leadership Award” dari Bank Indonesia. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada anak-anak muda yang telah berkontribusi meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia lewat karya inovasinya. Sebelumnya, Abdullah Faqih terdaftar terlebih dahulu sebagai peserta “Youth Economic Leadership Program” yang digagas oleh Bank Indonesia. Tercatat ada 1300 applicants yang diseleksi oleh Bank Indonesia dan terpilihlah 40 applicants terbaik dari seluruh Indonesia. Ke-40 applicants tersebut mengikuti kegiatan mentoring sejak tanggal 6-10 Maret 2017 di Hotel Novotel, Bogor, Jawa Barat.
(Abdullah Faqih paling kanan)
Kegiatan mentoring diisi oleh para pakar, seperti dr. Farid Aulia (Dekan Bank Indonesia Institute), Dessy Aliandrina (Executive Director Sociopreneur Indonesia), Gendro Salim (President Director of PT Formula Bisnis Indonesia), Edo Lavika (Founder of Citas Ideaxi), Roy Amboro (Analyst of Dinamis Organization Services), dan lain-lain. Selama kegiatan mentoring, peserta diberikan materi tentang bagaimana menjadi pemimpin ekonomi di masa depan yang mencakup economic leadership concept, integrated thinking, economic breakthrough, creative problem solving, self transformation, dan lain-lain.
Selama proses kegiatan berlangsung, para mentor memberikan penilaian kepada peserta, baik secara individu maupun tim. Rangkaian kegiatan “Youth Economic Leadership Program” ditutup dengan kegiatan wisuda yang berlangsung pada tanggal 9 Maret 2017 dan dihadiri oleh Rektor Bank Indonesia Institute. Abdullah Faqih terpilih menjadi salah satu dari lima peserta terbaik yang menerima “Youth Economic Leadership Award”. Beberapa awardee lainnya adalah Feby Muhammad Faisal (Universitas Indonesia), Freddy Kurniawan (Intitut Teknologi Bandung), dan Romario Basirung (Universitas Negeri Makassar). Abdullah Faqih dan awardee lainnya dinilai paling memiliki potensi untuk menjadi the future economic leader dari segi pemahaman kebangsaan, konsep economic leader, dan kepribadian. Tidak hanya sampai disitu, secara tim, Abdullah Faqih juga terpilih sebagai the most inovative idea. Abdullah Faqih dan timnya mempresentasikan socioenterprise project bernama Voice for Changes, sebuah project yang bertujuan untuk meningkatkan akses literasi tunanetra lewat audiobooks dan sekaligus memperoleh profit melalui penjualan audiobooks tersebut.
(Dalam Dokumentasi Abdullah Faqih keempat dari kiri)