Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasinya. Adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2014, bernama Abdullah Faqih yang mendapat penghargaan Proyek Sosial terbaik kategori kepemudaan dalam acara Indonesian Culture and Nationalism (ICN). ICN merupakan serangkaian acara kepemudaan berskala nasional yang diadakan oleh Student Board S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics. Acara tersebut diadakan pada 25-29 Mei 2016 bertujuan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk membangun negeri ini melalui proyek-proyek sosial. ICN terdiri dari tiga acara besar yang terdiri dari ICN Conference, ICN Festival, dan Food Exhibition.
Salah satu acara besar yang ada di dalam rangkaian acara ICN 2016 adalah ICN Conference. ICN Conference merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang mendatangkan pemuda pemudi terpilih dari seluruh Indonesia. Para delegasi ICN 2016 yang mewakili 34 provinsi di Indonesia akan mempresentasikan proyek sosial di hadapan juri yang ahli dalam bidangnya. Di akhir acara ICN Conference akan terpilih lima pemenang yang berhak untuk mendapatkan hadiah berupa dukungan dana masing-masing senilai sepuluh juta rupiah untuk merealisasikan proyek sosial mereka.
Abdullah Faqih merupakan delegasi yang terpilih menjadi delegasi perwakilan Provinsi D.I. Yogyakarta. Setelah melewati berbagai rangkaian seleksi yaitu seleksi berkas dan proposal proyek sosial, Faqih, begitu sapaan akrabnya, berkesempatan untuk mengikuti rangkaian acara ICN selama empat hari di Kampus Universitas Prasetiya Mulya Jakarta. Ia juga harus berkompetisi dengan 34 delegasi dari provinsi lain untuk mempresentasikan proyek sosialnya.
“Proyek sosial yang saya ajukan bernama Voice for Change, yaitu sebuah portal website yang berisi audiobooks atau talking yang diperuntukan untuk tunanetra. Saya prihatin melihat minimnya akses literasi untuk penyandang tunanetra. Harga buku braille sangat mahal dan terbatas. Selain itu, menggunakan buku braille untuk membaca juga sangat tidak efisien waktu. Saya yakin, dengan memanfaatkan audio para tunanetra dapat mendengar meskipun tidak dapat melihat adalah cara paling tepat karena hampir 84 persen mereka menggunakan indera pendengarannya,” jelas Faqih saat ditanya tentang proyek sosialnya.
Faqih ingin mengajak semua orang yang memiliki hobi membaca buku untuk merekam suara mereka ketika membaca dan mengirimkannya ke voiceforchange.com. Dengan hanya menyumbangkan suara ketika membaca buku, berarti mereka sudah turut serta merubah hidup tunanetra menjadi lebih indah. Itulah mengapa proyek sosialnya bernama Voice for Change.
Proyek sosial tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari ketiga dewan juri, yang terdiri dari Akademisi Universitas Prasetiya Mulya dan Adi Putera Widjaja dari Garudapreneur. Hasilnya, Faqih sebagai delegasi Provinsi D.I. Yogyakarta dinobatkan sebagai salah satu pemenang. Ia memperoleh predikat sebagai Proyek Sosial terbaik kategori kepemudaan. Penghargaan untuk Faqih diserahkan langsung oleh Bapak Anies Baswedan selaku Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Selain itu, acara puncak ICN 2016 juga dihadiri oleh Najwa Shihab, Maman Suherman, Arifin Putra, Chelsea Island an ditutup dengan hiburan oleh Shandy Sandoro. Selain Faqih, ada juga pemenang untuk keempat kategori lainnya, yaitu kategori lingkungan, pendidikan, wirausaha, dan sosial budaya. Kelima pemenang tersebut memperoleh dukungan dana sebesar masing-masing 10 juta rupiah untuk merealisasikan proyek sosialnya. [Nuna]