Hobi pada seni desain grafis mampu mengantarkan Damar Panji Wijaya meemnangi kontes desain poster Hari Standar Dunia. desain dadu sederhana buatan mahasiswa UGM ini mampu menyingkirkan kontestan lain dari seluruh dunia yang turut bersaing dalam kompetisi yang diselenggarakan International Standardization Organization (ISO).
damar Panji Wijaya yang merupakan mahaiswa Ilmu Komunikasi Fisipol UGM ini sebelumnya tidak melakukan persiapan untuk menyiapkan konsep desain. Bahkan konsep yang dibikinnya merupakan ide yang didapatnya setelah ia bangun dari istirahat tidur siang.
Hanya bermodalkan hobi desain grafis, bungsu dari dua bersaudara ini berhasil mengalahkan desain poster milik Khyati Trehan dari India, Muaiad Fraha dari Inggris serta Daira Hernandez dan Diana Asprilla dari Kolombia. keempat orang ini sinyatakan sebagai pemanang runner up. Sebagai pemenang, damar berhak menerima penghargaan berupa hadiah uang senilai CHF1.500 atau setara Rp 19juta yang dikirim langsung ke rekening pribadinya.
Lantas desain poster seperti apa yang dibikin Damar hingga ia bisa juara? ternyata hanay sebuah gambar dadu yang didominasi warna biru. Bedanya dadu yang satu ini di setiap sisinya berisi angka enam.
“Saya ingin menggambarkan bahwa dadu itu menawarkan peluang dan kesempatan. Kenapa angka enam dan sama semuanya? pentingnya kesetaraan mendapatkan peluang maksimal dalam kompetisi bisnis,” kata Damar pada Senin (3/11).
pada perlombaan ini, kata Damar, ia tidak hanya mengirim satu naskah poster melainkan tiga poster untuk dilombakan. Dua poster lainnya menggambarkan sebuah konsep podium para juara dan power game. namun tim juri memilih konsp poster dadu yang akhirnya diputuskan sebagai pemenang utama lewat voting yang dilakukan para dewan juri kepada 10 finalis.
Damar bercerita, keikutsertaannya pada kontes poster tingkat internasional ini bermula setelah mendapatkan informasi di internet. “Awalnya cuma iseng cari lomba-lomba bikin poster. Ada banyak lomba di seluruh dunia. Kebetulan dalam waktu dekat ada lomba poster di Swiss ini,” urai Damar yang mengaku sudah dua kali ini mengikuti perlombaan poster.
Meski baru dua kali mengikuti lomba desain poster, Damar mengaku sebelumnya ia lebih sering mengikuti lomba desain iklan yang diadakan oleh perusahaan iklan. Beberapa kali lomba yang diikuti, desain iklan milik Damar belum pernah juara. kendati begitu, konsep iklannya sering masuk 10 besar.
Penata Letak
Kecintaannya pada seni desain grafis kata Damar, berangkat dari aktivitasnya sebagai tenaga penata letak sebuah buletin milik UKM mahasiswa. Meski awalnya tidak paham dengan program komputer desian grafis, karena ditugaskan sebagai penata letak, mau tidak mau Damar harus belajar dan mengerti CorelDraw dan Photoshop yang berkaitan dengan dunia desain grafis.
“Saya pun belajar secara otodidak” kenangnya. Damar mengaku ia tidak terlalu mahir bidang seni desain grafis, namun untuk membuat sebuah konsep poster atau iklan. Menurutnya, membutuhkan ide kreatif dan rasa seni meski konsep yang ditawarkan sederhana. Namun yang paling penting, lanjutnya, adalah makna dan pesan dari isi poster tersebut tersampaikan.
Poster berkonsp dadu yang dibuat oleh Damar ini, tidka hanya sebatas ikut perlombaan. Poster ibi juga digunakan oleh perwakilan ISO di berbagai negara untuk menggunakan poster milik Damar dalam merayakan World Standard Day yang jatuh pada 14 Oktober lalu. (dilansir dari sumber Tribun Jogja, selasa 4/11/14, halaman 13)