Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasinya. Adalah mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2015, bernama Damarjiwo Datu yang memenangkan Ambassador1Day. Damarjiwo Datu kini aktif sebagai kepala riset di Scandinavia Community (SCANITY) dan dari komunitas tersebut Datu mendapat informasi mengenai Ambassador1day. Ambassador1Day merupakan program kerjasama antara Kedutaan Besar Denmark dan Habibie Center.
Sebelum diumumkan menjadi pemenang Datu mengikuti dua tahapan seleksi yaitu pengiriman karya tulis yang bertemakan How Can Indonesia and Denmark Cooperate to Address Challenges in the Energy Sector?. Dalam karya tulisnya, Datu membagi pembahasan dalam tiga garis besar yaitu identifikasi permasalahan antara Indonesia dan Denmark, observasi cara kerjasama beserta potensi keuntungan yang akan diperoleh kedua belah pihak. Lalu setelahnya, Datu diwawancarai oleh pihak kedutaan melalui skype.
Setelah terpilih menjadi pemenang, Datu memperoleh beberapa kesempatan yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hubungan Denmark dan Indonesia. Pertama menjadi Ambassador1Day, kedua perjalanan ke Denmark selama dua minggu yang keseluruhan biaya ditanggung oleh pihak Kedutaan Besar Denmark serta menjadi Danish Youth Ambassador.
Dalam kesempatan menjadi Ambassador1Day yang dilaksanakan selama dua hari yaitu 31 Januari dan 1 Februari 2017, Datu menjalankan agenda selama satu hari bersama Duta Besar Denmark, Casper Klynge. Agenda hari pertama (31/1), Datu bertemu dengan Duta Besar Denmark beserta kolega di Kediaman Dubes Denmark, kedua mengunjungi situs ekskavasi MRT di bawah Bundaran HI, lalu bertemu dengan Adaro Power yang mengurusi proyek MRT lalu terakhir dan merupakan pengalaman yang paling menarik bagi Datu ialah pertemuan dengan Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri 2014-sekarang).
Dalam kesempatan wawancara Datu menuturkan, “Beliau (Retno Marsudi) bercerita tentang bagaimana membangun jembatan antar pemerintah dan masyarakat melalui program seperti Ambassador1Day dan Casper (Duta Besar Denmark) juga membicarakan peran Indonesia dalam demokratisasi dan kerjasama dengan Denmark”.
Sedangkan pada hari berikutnya (1/2), Datu bertemu dengan Presiden Indonesia ke-3 yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie. Pertemuan tersebut berlangsung selama satu setengah jam di Kediaman Habibie sekitar pukul 15.00 WIB. “Pak Habibie itu memang karakternya pembicara begitu seperti kakek sendiri dia cerita soal istrinya Ibu Ainun lalu bercerita mengenai anak-anaknya. Kalau kata Pak Casper Master Class Culture Indonesia,” ujar Datu. Dalam kesempatan tersebut, Datu juga diajak mengunjungi perpustakaan pribadi milik Habibie, “Aku buka satu ada buku biodata itu ditandatangani langsung sama yang nulis dan ada surat untuk Pak Habibie juga.”
Untuk perjalanan ke Denmark, Datu dijadwalkan berangkat pada pertengahan Februari. Sementara tugas sebagai Youth Ambassador, Datu belum mendapatkan gambaran pasti mengenai tugas tersebut. Akan tetapi menurut Datu, kedepannya ia akan menghadiri konferensi dan pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan kerjasama Indonesia dan Denmark. (/dbr)