• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Komunikasi Harus Terbuka dengan Bidang Lain

Mahasiswa Komunikasi Harus Terbuka dengan Bidang Lain

  • Berita, PUB
  • 15 September 2017, 08.26
  • Oleh: fisipol
  • 0

Setelah pekan lalu membahas seputar “How to be Diplomat”, pada Rabu (13/9) One Week One Alumni kembali digelar dengan mendatangkan Aditya Wira Santika, Alumni Komunikasi Angkatan 2004 yang saat ini bekerja sebagai investor relations PT Pertamina Persero. Dengan menggunakan konsep talkshow, One Week Alumni kali ini dipandu oleh Genta Mahardika dari Eureka Konsultan. Dalam talkshow tersebut, Genta sebagai pemantik meminta Adit untuk membagikan cerita seputar pengalamannya dari masa kuliah hingga saat ini ia bekerja. Bagian yang menarik adalah cerita Adit mengenai posisi kerjanya saat ini yang cukup berbeda dengan background pendidikan S1nya.

Pengalaman Adit bekerja di Pertamina dimulai sejak tahun 2010, setelah ia mendapat training pada tahun 2009. Sejak saat itu, ia ditempatkan di Corporate Secretary dan pernah menempati beberapa posisi seperti Corporate Social responsibility dan Kantor Direksi. Namun yang paling dominan adalah posisinya di Investor Relations. Meskipun dominan, menurut Adit posisinya sebagai investor relations merupakan sebuah pekerjaan yang cukup menantang bagi dirinya. Pasalnya, selain berbeda dengan studi sarjana yang ia ambil, investor relations juga merupakan pekerjaan yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya di perusahaan media.

Pada awal masa kerja sebagai investor relations, cukup banyak kendala yang ia terima. Menurutnya, dengan background Ilmu Komunikasi ia lebih terbiasa bermain dengan ide-ide kreatif terutama karena di masa kuliah ia sering mengikuti lomba iklan. Kondisi tersebut lantas berbeda ketika ia bekerja. Ia dituntut untuk menghadapi klien-klien yang akan menginvestasikan uangnya di Pertamina, sehingga bukan ide yang ia jual tetapi pengetahuannya seputar bidang energi perminyakan. Selain itu, kurangnya pengetahuan mengenai riset juga yang menjadi kendala awal yang dihadapi Adit, karena ketika berhadapan dengan klien ia dituntut untuk mengorek informasi yang dalam, bahkan lebih dalam dari wartawan. Namun, kendala tersebut justru membuat Adit mempunyai tekad yang kuat untuk belajar di luar bidangnya. “4 tahun saya kuliah, saya sudah cukup belajar Komunikasi. saya butuh yang di luar bidang saya.” Tuturnya. Bermodal tekad, Adit mulai belajar tentang bisnis dan energi minyak dengan membaca buku, bertanya pada teman yang ia anggap kompeten di bidangnya, hingga pada tahun 2014 Adit mengambil S2 Jurusan Master of Management in Energy, di salah satu Universitas di Amerika.

Berbekal pengalamannya, Adit memberikan banyak saran kepada peserta yang hadir. Menurutnya, mahasiswa fisipol khususnya Komunikasi harus mulai terbuka dengan ilmu dari bidang yang lain. Mengingat, banyak posisi corporate communciation di perusahaan yang justru ditempati oleh orang-orang yang berasal di luar bidang komunikasi. Selain itu, di jaman sekarang banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baru di bidang komunikasi yang belum cukup familiar oleh mahasiswa komunikasi, salah satunya investor relations. Namun, dengan kondisi tersebut Adit tidak lantas menurunkan semangat mahasiswa komunikasi. Ia justru memberi motivasi bahwa mahasiswa komunikasi tidak harus melupakan background studinya. Sekalipun merambah ke bidang yang lain, orang komunikasi harus tetap menjual kemampuan strategi komunikasinya. “Ingat baik-baik, produknya orang komunikasi adalah pesan dan itu yang tidak dimiliki oleh orang-orang bidang lain.” katanya.

Adit menambahkan bahwa yang membedakan orang komunikasi dengan yang lainnya adalah kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Selain itu, dalam hal strategi, mahasiswa komunikasi sudah mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan baik. Oleh karena itu, orang komunikasi harus dapat membedakan gaya bertuturnya dengan orang-orang dari bidang lain. Dengan mengutip perkataan CEO Pertamina Adit berpesan bahwa,

“Tugas seorang leader itu bukan untuk  keliatan pinter dengan ngomong njlimet, tetapi tugas seorang leader adalah untuk memastikan apa yang ada di otak dia sampai kepada orang-orang yang berada di kalangan bawah. A Good Leader is A Good Communicator.”

Sebagai seseorang yang cukup lama bekerja di Pertamina, Adit telah mendapatkan banyak pelajaran di bidang komunikasi. Laki-laki yang menyukai musik ini sampai mempunyai jargon yang ia sebut dengan “Membeu”. Menurut Adit, jargon membeu sama dengan peribahasa Jepang yang berarti amati, tiru, dan modifikasi. Artinya, setiap ada sesuatu yang menarik dari seseorang, ia akan mengamati, meniru, dan kemudian ia implementasikan dengan modifikasi yang baru. Jargon Adit ini juga merupakan pesan yang ia sampaikan kepada peserta talkshow untuk terus belajar dengan hal-hal baru. (ASA)

Mahasiswa Komunikasi Harus Terbuka dengan Bidang Lain

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY