Yogyakarta, 27 Mei 2024—Vu Minh Anh, mahasiswi asing asal Vietnam berhasil lulus sebagai sarjana Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Vu Minh merupakan salah satu mahasiswa angkatan pertama penerima beasiswa Fisipol UGM ASEAN+1 Scholarship Programs (FIAS) pada tahun 2021. Ia mengaku senang bisa belajar di Fisipol UGM hingga mendapatkan predikat cumlaude.
“Pertama kali saya mendapatkan rekomendasi FIAS dari keluarga saya. Mereka pernah bekerja di Indonesia dan menurutnya UGM adalah salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar Vu Minh. Menurutnya, beasiswa yang diberikan sangatlah membantu, karena meliputi pembiayaan penuh pendidikan, uang saku bulanan, hingga orientasi kultural. Walaupun awalnya merasa takut karena pilihannya belajar di luar negeri, ia mendapatkan pengalaman tak terlupakan selama berkuliah di Fisipol UGM.
Ketika ditanya soal persiapan, Vu Minh merasa persyaratan untuk FIAS ini tidak memberatkan. Dulu ia diminta untuk membuat esai, mengisi formulir, dan melampirkan dokumen-dokumen penting. Pada tahap kedua, ia melakukan sesi wawancara bersama dua dosen dari Departemen HI. FIAS sendiri merupakan beasiswa untuk mahasiswa asing yang diinisiasi oleh Fisipol UGM. Program ini diperuntukkan oleh negara-negara ASEAN dan Timor Leste, serta tersedia di tiga departemen utama yakni Departemen Hubungan Internasional, Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, dan Departemen Ilmu Komunikasi.
Vu Minh menceritakan pengalamannya pertama kali datang ke Indonesia. Awalnya, ia merasa takut tidak bisa berbaur karena perbedaan kultur dan bahasa yang dialami. Terlebih sistem pembelajaran yang jauh berbeda dengan negara asalnya, Vietnam. “Melangkah pertama kali di Indonesia adalah pilihan yang besar. Indonesia mungkin bukan pilihan yang umum untuk melanjutkan pendidikan, tapi saya senang akhirnya bisa menjadi salah satu pencapaian besar di hidup saya,” ucap Vu Minh.
Meskipun mengalami kesulitan beradaptasi, namun Vu Minh bersyukur dengan banyaknya program-program orientasi yang disediakan Fisipol UGM. Baginya, hal terpenting bagi proses belajarnya adalah bagaimana lingkungan bisa memberikan banyak dukungan. Ia mengatakan bahwa Fisipol UGM sangat baik dalam menerimanya. “Dosen di sini sangat mendukung proses saya belajar bahkan di luar kelas, staff-staff juga sangat helpful kapan pun saya butuh. Saya juga berteman dengan teman-teman internasional yang selalu mendukung saya,” tambahnya.
Program FIAS telah banyak membantu Vu Minh mendapatkan gelar sarjananya. Ia sangat bangga bisa diwisuda bersama 1.423 wisudawan UGM program sarjana lainnya pada Rabu (22/5). Belajar di negeri orang membuatnya menghadapi banyak tantangan dan pembelajaran. Vu Minh percaya bahwa pilihannya di Fisipol UGM adalah pilihan tepat. Bertemu dengan teman baru, kultur baru, lingkungan baru, adalah pengalaman yang tidak semua orang bisa dapatkan. Vu Minh dengan antusias juga merekomendasikan Fisipol UGM sebagai tujuan bagi mahasiswa lintas negara lainnya.
“Saya beri rating 10/10. Saya harap ada lebih banyak mahasiswa asing yang belajar di Fisipol UGM. Go Big or Go Home. Tidak ada pilihan yang benar atau salah, tapi Fisipol UGM adalah pilihan yang tepat untuk memulai,” pungkasnya. Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak mahasiswa asing yang belajar dengan bantuan FIAS Scholarship Program. Beasiswa ini sekaligus menjadi komitmen Fisipol UGM untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas. (/tsy)