Malam Penghargaan dan Upacara Penutup Kelas Kewirausahaan Sosial Batch 2

Yogyakarta, 26 Desember 2020—Kelas Kewirausahaan Sosial UGM semester ini akhirnya sampai pada ujung penyelenggaraan. Sebagai penutup dari rangkaian perkuliahan yang sudah diselenggarakan selama satu semester, Kewirausahaan Sosial UGM mengadakan malam penghargaan dan upacara penutup (awarding night dan closing ceremony). Masih bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Pusat Inovasi Akademik UGM, serta Telkom Indonesia, acara yang dipandu oleh Alit Jabangbayi ini diselenggarakan secara virtual melalui kanal Youtube Kewirausahaan Sosial.Dalam acara penutup penyelenggaraan kelas Kewirausahaan Sosial ini, turut ditampilkan cuplikan-cuplikan kegiatan kelas Kewirausahaan Sosial yang sudah lalu. Sebelum memasuki bagian inti, acara menampilkan penyampaian kesan dan pesan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kelas Kewirausahaan Sosial, baik dari perwakilan peserta maupun penyelenggara kelas.

“Belajar langsung dari mitra industri tentu sangat melengkapi ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di bangku perkuliahan. Keduanya sangat mungkin beriringan tanpa harus mengabaikan satu sama lain,” ucap salah satu peserta kelas Kewirausahaan Sosial yang berkesempatan menyampaikan pesan dan kesannya melalui video yang ia buat dalam acara Malam Penghargaan dan Upacara Penutup ini.

Selaku dosen pengampu sekaligus dewan penasihat kelas Kewirausahaan Sosial UGM, Bayu Dardias mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh mitra dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas. Bayu juga menyebutkan satu persatu dosen pengampu dari tiap-tiap mitra dalam ucapan terima kasihnya. Tidak hanya Bayu, perwakilan dari mitra penyelenggara kelas Kewirausahaan Sosial—Telkom Indonesia, turut menyampaikan pesan dan kesannya. Inisiator dari kelas Kewirausahaan Sosial—Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, pun ikut memberikan ucapan terima kasih serta menggambarkan sedikit tujuan dari penyelenggaraan kelas Kewirausahaan Sosial.

“Kami berpijak pada pandangan bahwa sumber ilmu bukan hanya di kampus, tapi ada di mana-mana. Pengajar bukan hanya dosen, tapi juga banyak profesi lain yang bisa menjadi pengajar. Bahan ajar bukan hanya buku yang sudah ditulis, tapi juga pengalaman yang belum sempat ditulis. Itulah strategi yang kita gunakan dalam perkuliahan ini, bahwa menimba ilmu yang belum sempat ditulis dari para pelaku itu penting dilakukan,” ungkap Pratikno dalam pesan dan kesannya.

Sebagai puncak dari penyelenggaraan kelas Kewirausahaan Sosial, dalam acara ini turut diumumkan pula peserta kelas terbaik dan pemenang KS-Startup Challenge. Pemenang KS-Startup Challenge disampaikan langsung oleh Pratikno, sekaligus menyambung dari pesan dan kesan yang ia sampaikan sebelumnya. Dari 76 tim peserta, dipilih 10 finalis untuk mendapatkan mentoring dari founder startup dan pitching comptest, yang akan diumumkan menjadi tiga pemenang. Juara ketiga diraih oleh Krapyak Creative, juara kedua diraih oleh Klambir Birdnest, dan juara pertama diraih oleh Desaapps.

Sementara itu, peserta kelas terbaik diumumkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Erwan Agus Purwanto, sekaligus menutup rangkaian kegiatan perkuliahan batch kedua kelas Kewirausahaan Sosial UGM. Peserta perkuliahan terbaik diumumkan per program yang diadakan, sehingga total terdapat 11 peserta perkuliahan terbaik.

Tidak hanya itu, acara ini juga menampilkan sejumlah hiburan dari musisi Indah Yulita, baik di bagian pembuka, pertengahan, dan akhir acara. Tayangan ulang dari acara Malam Penghargaan dan Upacara Penutupan Kelas Kewirausahaan Sosial Batch 2 dapat ditonton di kanal Youtube Kewirausahaan Sosial. (/hfz)