Melihat Pandemi COVID-19 Melalui Sudut Pandang Baru dalam “Pandemi, Konflik, Transformasi: Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial”

Yogyakarta, 28 Oktober 2021─Perpustakaan FISIPOL UGM bekerja sama dengan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian serta UGM Press mengadakan bedah buku virtual “Pandemi, Konflik, Transformasi: Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial” pada Kamis (28/10). Buku yang secara resmi dirilis pada 30 Agustus lalu ini adalah hasil kerja sama Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian atau PSKP dengan Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik serta The Asia Foundation melalui Program Peduli. 

Sebagai awalan, Yuli Hesti Wahyuningsih selaku pembawa acara mempersilakan perwakilan dari PSKP, yaitu Muhammad Najib Azca, dan Wakil Dekan FISIPOL UGM, Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, M.P.P, M.Sc., untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara yang dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting ini. Acara pun selanjutnya diserahkan pada Alfian Nurdiansyah, selaku moderator untuk memandu jalannya diskusi.

Pada acara yang turut disiarkan langsung pada kanal Youtube FISIPOL UGM ini, salah editor dari buku “Pandemi, Konflik, Transformasi: Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial”, Dr. Luqman-nul Hakim─Aim dan Frans A. Djalong, M.A.─Vicky, secara bergantian berbagi singkat terkait tulisan-tulisan dalam buku terbitan UGM Press ini secara umum dan implikasinya terhadap pembelajaran ke depannya. “Buku ini menjadi kajian utama yang menggunakan pendekatan demokrasi dan konflik sebagai cara untuk memahami kompleksitas persoalan terkait yang terdampak oleh pandemi,” simpul Alfian mengutip pemaparan singkat dari Aim.

Alfian kemudian mempersilakan Suzanna Eddyono, M.Si, M.A., Ph.D., Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM, selaku pembedah pertama untuk membahas sekaligus memberikan pandangan terkait dengan buku yang memberikan perspektif baru dengan lebih menekankan pada aspek konflik, perdamaian, dan inklusi sosial, dalam melihat pandemi COVID-19 ini. Pembedah selanjutnya, Muhadi Sugiono, M.A., Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, juga sepakat dengan poin-poin yang sudah dipaparkan oleh Suzanna. Muhadi pun turut memberikan beberapa poin tambahan untuk melengkapi pembahasan dari Suzanna sebelumnya.

Sesi pun dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab yang secara bergiliran dijawab oleh seluruh pembicara dan pembedah. Setelah mengumumkan tiga pertanyaan terbaik, Alfian mengembalikan penutupan acara pada Yuli, untuk kembali mengumumkan sepuluh peserta beruntung yang akan mendapatkan satu eksemplar fisik buku “Pandemi, Konflik, Transformasi: Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial” yang dipilih dengan alat pengundi daring. Tayangan ulang dari acara bedah buku virtual ini dapat disaksikan di kanal Youtube FISIPOL UGM. (/hfz)