“Hampir semua industri saat ini mulai menggunakan AI, meskipun kecepatan akuisisinya berbeda-beda,” jelas Usman. Tiga industri yang paling cepat memanfaatkan AI ialah layanan media over-the-top (OTT), komunikasi, dan media. Menurut Usman, nantinya hampir semua industri menggunakan AI. Pandemi saat ini juga semakin mendorong orang untuk bekerja secara digital. Oleh karena itu, Usman menyarankan agar para pelajar dan mahasiswa bersiap untuk menuju intelligent world. Ada banyak digital platform untuk mempelajari ilmu baru, misalnya tentang pemanfaatan Big Data, analisis data, pemasaran digital, dan sebagainya. Di Fisipol UGM, mahasiswa juga dapat mengambil mata kuliah Kecerdasan Digital.
“Berdasarkan riset yang kami lakukan, pada tahun 2025 nanti, akuisisi teknologi intelligent world akan sangat cepat,” kata Usman. Riset Huawei memprediksi, pada 2025 sebanyak 58 persen populasi dunia telah menggunakan jaringan 5G. Kemudian, sepuluh persen populasi dunia diperkirakan telah menggunakan virtual reality. Tak hanya dari sisi pengguna, sebanyak 85 persen aplikasi akan berjalan di dalam cloud (penyimpanan virtual), tidak lagi terpasang di dalam perangkat keras. Dari sisi enterprise (perusahaan), diperkirakan 86 persen perusahaan telah menggunakan Big Data di dalam pekerjaan sehari-hari, sedangkan 97 persen large enterprise (perusahaan besar) diperkirakan sudah mengadopsi AI di setiap aplikasi kerja mereka. (/NIF)