Metode riset masih dipilih Career Development Center (CDC) Fisipol UGM sebagai topik dalam acara Academic Mastering Series. Jika pada seri sebelumnya membahas mengenai Aplikasi Stata, Jumat (29/9) CDC memperkenalkan sebuah metode riset kualitatif bernama Nvivo. Bertempat di Ruang BE 10, acara Academic Mastering Series kembali diselenggarakan dengan bentuk pelatihan. Kurang lebih 20 peserta hadir mengikuti pelatihan dengan dipandu oleh Dr. Dedy Permadi, S.IP, M.A yang merupakan Dosen Muda Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol UGM. Karena bentuknya adalah pelatihan, peserta tidak hanya mendengarkan materi tetapi juga dipandu untuk melakukan praktek langsung. Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah agar peserta dapat menguasai analisis data kualitatif menggunakan Nvivo untuk dunia bisnis dan manajemen.
Dalam pelatihan yang berjalan kurang lebih 3 jam, peserta diperkenalkan beberapa fitur dasar Nvivo, dan bagaimana cara mengoperasikannya. Sebelum melakukan praktek, peserta diberi pengantar mengenai NVivo dengan salah satu contoh penggunaannya dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti di Iran untuk memprediksi hasil pemilu menggunakan data-data yang diambil dari Wikipedia. Dari kasus tersebut, Dedy menegaskan kepada peserta bahwa NVivo bermanfaat untuk membantu riset kualitatif secara efisien, membantu konsumsi logika dan desain penelitian, dan memberikan fasilitas untuk menganalisis konten. Oleh karena itu, sebagai pertemuan awal Dedy menjelaskan beberapa fitur penting yang dapat digunakan peserta untuk membantu mengolah data riset kualitatif yang sedang dikerjakan.
Fitur pertama adalah Create New Project untuk membuat pekerjaan baru dengan memberi nama riset yang sedang digarap. Setelah dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukan file literatur yang digunakan dalam penelitian. Dalam langkah ini, diperkenalkan Fitur Import yang berfungsi untuk memasukan data eksternal, internal, dan memos. Data eksternal merupakan data berupa link yang berasal dari cloud atau disebut dengan data hyperlink, data internal adalah data yang diambil dari disk, sedangkan memos merupakan catatan-catatan kecil yang dibuat terkait penelitian. Data-data yang bisa diimport berupa dokumen, PDF, dan gambar. Ketiga data tersebut dimasukkan dengan cara yang sama.
Selain itu, data yang dapat dimasukan adalah capture yang berisi konten dari sebuah akun media sosial. Capture yang dapat dimasukan adalah capture yang dihasilkan oleh Fitur NCapture sebagai aplikasi bawaan Nvivo yang otomatis terpasang dalam Google Chrome saat menginstal NVivo. NCapture dapat digunakan untuk men-capture konten yang ditulis dalam sosial media. Untuk Twitter, NCapture digunakan secara otomatis untuk men-capture tweet yang ditulis selama 3 bulan, sedangkan untuk Facebook NCapture dapat digunakan dengan cara menscroll profil akun yang ingin kita analisis. Output dari fitur ini adalah data lengkap mengenai akun yang kita capture. Menurut Dedy, NCapture mempermudah mendapatkan data penelitian yang berhubungan dengan analisis konten sosial media, tanpa perlu membaca dan menganalisis postingan satu-persatu.
Setelah dijelaskan mengenai fitur import data, selanjutnya Dedy menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan proses coding. Fitur yang dipakai dalam proses ini adalah fitur Node yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data-data dalam penelitian. File terkait penelitian yang sudah diimport kemudian dibaca untuk menemukan kalimat-kalimat yang ingin dianalisis. Setelah ditemukan, kalimat tersebut dikelompokkan sesuai dengan node yang dibuat dalam warna yang berbeda-beda. Fitur ini akan mempermudah peneliti untuk melakukan review terhadap literatur, serta untuk mengklasifikasikan data yang digunakan dalam penelitiannya.
Data-data yang sudah diklasifikasikan kemudian dapat diolah dengan menggunakan fitur Query. Fitur ini memuat fasilitas Text Search untuk mencari kata-kata yang sama dalam beberapa data, Word Frequency untuk mencari kata-kata yang sering muncul baik dalam 1 node atau semua data, dan Word Tree untuk melihat pohon hubungan antara kata yang sering muncul dengan kata-kata lainnya. Query merupakan fitur yang cocok digunakan untuk menganalisis kecenderungan kata yang ditulis oleh seseorang dalam media sosialnya.
Setelah cara untuk menganalisis kata menggunakan Query, Dedy menjelaskan tentang cara untuk menghubungkan 2 variabel yang berbeda kedalam sebuah tabel. Cara tersebut merupakan tahap akhir yang diajarkan dalam kelas kali ini. Menurutnya, setelah melakukan pelatihan, langkah-langkah yang dapat dilakukan peserta adalah main map dengan praktek langsung dalam mengolah dan menganlisis data penelitian yang sedang dikerjakan. Sebagai penutup, Dedy memberikan saran kepada peserta untuk memggunakan akses internet yang tidak terbatas agar proses berjalan maksimal. Ia berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan kembali di lain waktu. (ASA)