Mengulik Berbagai Sudut Pandang Industri Komunikasi pada Era Pandemi dalam Pre-Event Festival Ajisaka 2020+

Yogyakarta, 30 Januari 2021—Festival Ajisaka 2020+ kembali hadir dengan salah satu rangkaian acaranya, yaitu webinar kreatif bertajuk “Pada Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah”. Menghadirkan empat pembicara dari ranah yang berbeda—pemerintahan; industri hiburan; kehumasan; serta periklanan, webinar ini berupaya melihat dinamika industri komunikasi di tengah pandemi.Webinar ini secara garis besar terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi umum—seluruh peserta mengikuti sesi ini, dan sesi minat—peserta mengikuti sesi sesuai dengan bidang atau ranah yang dipilih. Sebagai pembuka acara, sesi umum yang dipandu oleh  Anindya Ayu Krisherwina, Professional Public Speaker, menghadirkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk membawakan materi dari sudut pandang pemerintah.Dengan materi bertajuk “Masa Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah COVID-19”, Prof. Widodo banyak menjelaskan mengenai karakter-karakter era digital serta memasukkan konteks-konteks pandemi di Indonesia ke dalamnya. Contohnya, terkait dengan lima langkah percepatan transformasi digital sesuai dengan Arahan Presiden 3 Agustus 2020. Beliau juga mencontohkan berbagai bentuk transformasi digital dalam beragam aspek kehidupan yang terdapat di Indonesia, mulai dari ekonomi, transportasi, pendidikan, pertanian, kesehatan, kuliner, hiburan, hingga filantropi.

Tentu saja, berbicara dari sudut pandang pemerintah, Prof. Widodo juga banyak memaparkan upaya-upaya yang sudah pemerintah Indonesia lakukan dalam menghadapi era disrupsi ini, khususnya saat berhadapan dengan pandemi COVID-19. Salah satu bentuk upaya yang dijelaskan Prof. Widodo secara cukup mendalam berkaitan dengan mempersiapkan SDM dan talenta digital melalui program-program pengembangan SDM bidang digital, seperti Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi untuk kemampuan digital dasar, Digital Talent Scholarship untuk kemampuan digital menengah, serta Digital Leadership Academy untuk kemampuan digital atas. Sebelum beralih menuju sesi minat yang diisi oleh narasumber dari tiga bidang—media hiburan, hubungan masyarakat, dan periklanan, sesi materi umum dari Prof. Widodo ditutup dengan sesi tanya jawab bersama para peserta.

Para peserta kemudian diundang ke breakout room sesuai dengan minat yang sudah mereka pilih. Sebelumnya, panitia sudah mengimbau para peserta untuk mengganti nama tertera mereka dengan kode (ENT untuk media hiburan, ADV untuk periklanan, dan PR untuk hubungan masyarakat) untuk mempermudah pembagian breakout room. Pada kesempatan ini, Festival Ajisaka 2020+ menghadirkan Andini Saras atau Babah, selaku Twitter Influencer untuk mengisi pada kajian media hiburan; Melanie Masriel selaku Communications, Public Affairs, and Sustainability Director dari L’Oréal Indonesia untuk mengisi pada kajian hubungan masyarakat; dan Andreas selaku Executive Creative Director of dentsu One Dentsu Indonesia untuk mengisi pada kajian periklanan.

Ajisaka atau Ajang Insan Kreatif Nusantara sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Mengangkat tema Disaster Risk Reduction dengan tajuk “Biwara Bhumandala: Berita Baik untuk Bumi”, Festival Ajisaka 2020+ yang tadinya bernama Festival Ajisaka 2020 melakukan penyesuaian dengan  mengemas seluruh acara dalam format daring dan memperpanjang lini masa acara. Puncak acara Festival Ajisaka 2020+ direncanakan akan diselenggarakan pada 9 dan 10 April 2021. (/hfz)