Yogyakarta, 21 Oktober 2022—Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) menggelar diskusi “Reformasi Birokrasi dan Kontribusinya bagi Penanggulangan Kemiskinan” di Auditorium Mandiri FISIPOL UGM, Jumat (21/10). Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menyapa lebih dari 100 mahasiswa setelah selesai melakukan grand launching “Reformasi Birokrasi (RB) Tematik Penanggulangan Kemiskinan” di Balai Senat, Universitas Gadjah Mada. Diskusi ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Dr. Ir. Alex Denni, M.M; Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si; Anggota Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional, Soni Sumarsono; dan Wakil Rektor UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.
Menteri Anas menyampaikan kepada mahasiswa mengenai pentingnya reformasi birokrasi yang berdampak bagi dua sektor prioritas, yakni kemiskinan dan investasi. Pengentasan kemiskinan adalah prioritas Presiden Jokowi dan itulah yang melatarbelakangi diresmikannya RB Tematik Penanggulangan Kemiskinan. “Ada program yang harus berdampak, soal SDM menjadi prioritas yang harus diurai,” sebut Anas. Menurutnya dibutuhkan afirmasi kebijakan yang mampu mendukung kualitas SDM. Digitalisasi administrasi pemerintah, misalnya, dirasa dapat menjadi langkah yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi, tetapi juga mampu meminimalisasi praktik korupsi. Kepada mahasiswa, Menteri Anas juga menekankan pentingnya memprioritaskan daerah miskin sebagai tempat mahasiswa melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Meskipun demikian, bagi Anas reformasi birokrasi bukanlah perkara yang mudah. Terdapat dilema antara keinginan untuk melakukan perubahan dengan adanya berbagai persoalan. Persoalan-persoalan yang sering ditemui di antaranya adalah praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), sistem anggaran yang lemah, hingga politisasi ASN (Aparatur Sipil Negara). Menteri Anas juga menyebut bahwa tidak jarang ia temui kondisi di mana orang-orang terjebak di dalam zona nyaman, takut untuk berubah.
Menanggapi pertanyaan mahasiswa mengenai fenomena war for talent, Menteri Anas menyebutkan bahwa KemenPAN-RB berupaya untuk menyederhanakan birokrasi supaya pergerakannya lincah dan bebas. Dalam kesempatannya ini pula Menteri Anas mengajak mahasiswa untuk bergabung menjadi bagian dari ASN. “Soalnya ASN kita sedang membangun rumah bagi milenial,” ujar Anas. (/gmb)