Menulis jurnal bagi para akademisi tentu bukan hal mudah. Meskipun begitu, menulis jurnal juga merupakan hal yang penting. Tidak hanya bagi dosen, namun juga mahasiswa khususnya pada jenjang master maupun doktoral. Kesulitan teknis penulisan hingga menemukan tim penulisan yang tepat merupakan tantangan tersendiri dalam menulis jurnal. Belum lagi kendala dalam menerbitkan karya jurnal yang telah dibuat.
Atas hal tersebut, Jurnal Sosial Politik (JSP) Fisipol UGM menyelenggarakan Sharing Session Penulisan Jurnal. Kegiatan ini mengundang Dr. Amelia Maika dan Dr. Nyarwi Ahmad, M.A sebagai pemateri. Dilaksanakan di Ruang 208 Dekanat Fisipol pada (23/01) peserta kegiatan tidak hanya para mahasiswa namun juga kalangan dosen.
Di awal sesinya, Nyarwi menekankan pentingnya menulis jurnal. Menurutnya, menulis jurnal sangat diperlukan meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. “Menulis jurnal itu perlu, hal ini merupakan pengadilan ide di dunia akademik,” ujar dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM ini. Selain itu, Nyarwi juga menambahkan bahwa aspek kebaruan merupakan hal yang penting. “Kebaruan merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh reviewer atau editor,” lanjutnya.
Nyarwi juga menekankan bahwa dalam menulis jurnal niat haruslah berasal dari dalam diri sendiri. “Jangan tulis jurnal karena terpaksa, tulislah karena keinginan dari diri sendiri,” ujarnya. Ia juga menyarankan agar penulis memilih ranah ilmu yang akan diteliti secara spesifik. Pengambilan topik Indonesia juga dapat menjadi poin plus. “Hal ini dikarenakan Indonesia punya budaya yang berbeda,” lanjut Nyarwi.
Selain Dr. Nyarwi Ahmad, Dr. Amelia Maika turut membagi tipsnya dalam menulis jurnal. Simak tipsnya di bawah ini:
- Temukan Mentormu
Mentor adalah orang yang akan membantu dan membimbing Anda dalam menulis jurnal. Dalam hal ini, carilah mentor penulisan jurnal yang sesuai dengan Anda. Selain mentor, menemukan rekan kerja dalam penulisan jurnal yang cocok dan satu pemikiran akan sangat membantu pengerjaan jurnal.
- Before Submission
1. Identifikasi Target
Metode menulis jurnal bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu menulis dahulu lalu putuskan akan dikirim ke penerbit jurnal mana atau sebaliknya. Amelia sendiri menyarankan agar memutuskan target penerbit jurnal terlebih dahulu lalu mulai menulis. Dalam membuat target penerbit jurnal, buatlah beberapa daftar opsi. Sehingga, ketika tertolak dapat langsung mencari pengganti.
2. Bacalah “Instruction for Authors” secara Hati-hati dan Ikutilah Peraturan Penulisan Jurnal dengan Seksama
Hal ini menjadi penting bagi seseorang ketika ingin menuliskan jurnal. Beberapa penerbit jurnal memiliki gaya dan instruksinya tersendiri dalam penulisan jurnal. Misalnya, mengenai referensi, line number, penulisan manuskrip dan lain-lain.
3. Tulislah “Letter of Submission” untuk Editor secara Hati-hati
Tidak jarang seseorang menerima penolakan bahkan hanya dari Letter of Submission yang dikirimkan untuk editor. Editor merupakan rekan kerja yang sibuk, sehingga membuat Letter of Submission yang singkat, ringkas, dan menarik menjadi hal yang berpengaruh.
4. Bersiaplah untuk Mengalami Penolakan
Penolakan atas karya jurnal oleh penerbit merupakan hal yang lumrah. Bila hal ini terjadi, daftar opsi target penerbit jurnal yang telah dibuat di awal akan sangat membantu.
- Under Review
1. Remember to Celebrate and Pat your Back!
Berbahagialah bila karya jurnal Anda telah mencapai tahap ini. Hal ini dikarenakan seleksi karya jurnal yang terjadi cukup ketat. Merasa senang dan bangga atas diri anda sebentar tidak masalah, kan?
2. Bacalah dan Jawab Komentar Reviewer secara Hati-hati
Seluruh komentar yang diberikan oleh reviewer harus dijawab. Dalam menjawab, tentu butuh ketelitian dan kecermatan pemilihan kata. Misalnya saja dengan membalas seramah mungkin dan tidak bertindak defensif.
3. Jelaskan Apa yang Dapat ataupun Tidak Dapat Anda Lakukan dalam Revisi
Diskusikanlah bersama-sama dengan reviewer mengenai apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan terkait masukan dari reviewer. Hal ini karena tidak semua instruksi dari reviewer harus dipenuhi.
- (Almost) At the End of the Tunnel
1. Editorial Manager
Bacalah komentar editor secara hati-hati. Buatlah perubahan apabila dirasa perlu. Misal, perubahan diksi atau hal yang menyangkut tata bahasa.
2. Jangan Lupa untuk Bertanya!
Bila kurang memahami masukan dari editor, jangan sungkan untuk bertanya. Hal ini dapat dilakukan baik melalui surat elektronik maupun WhatsApp.
3. Publication Fee
Dalam kebanyakan jurnal dengan akses terbuka (open source), penulis karya akan dituntut untuk melakukan sejumlah pembayaran. Dalam hal ini, penulis karya bisa saja membuat penawaran bila harga yang dipasang dirasa terlalu tinggi.
Begitulah tips and trick dari Dr. Nyarwi dan Dr. Amelia. Jadi, sudah siap untuk menerapkannya dan memulai menulis jurnal? (/fkm)