Ingat kejadian saat taksi bluebird menyerang taksi online? Ini adalah salah satu momentum yang cukup viral di kalangan masyarakat. KFC (Kentucky Fried Chicken) memanfaatkan momentum tersebut menjadi sebuah kampanye untuk brand perusahaannya. Hal ini berawal dari salah satu akun di media sosial Path memposting cerita tentang keinginan seorang sopir taksi bluebird untuk merayakan ulang tahun anaknya.
KFC menganggap postingan ini adalah momentum yang baik untuk diangakat menjadi sebuah cerita kampanye brand. Mengingat perseteruan taksi bluebird dan taksi online adalah titik momentum yang membuat cerita tersebut menjadi menarik. Oleh karena itu, KFC mengabulkan keinginan sopir tersebut untuk merayakan ulang tahun anaknya sekaligus mengangkatnya menjadi sebuah cerita dalam kampanye brandnya.
Dalam pertemuan bulanan (17/11) BPC Perhumas Yogyakarta, Teguh Triguna membenarkan bahwa momentum adalah salah satu formasi penting dalam membuat kampanye digital untuk sebuah brand perusahaan. Bertempat di Ruang 10 Kampus Fisipol UGM, Founder sekaligus CEO (Chief Executive Officer) Chalkboard Jakarta ini membeberkan banyak rahasia keberhasilan dalam membuat kampanye digital.
Teguh mengungkapkan bahwa momentum-momentum tersebut bisa kita lihat dalam tren topik di media sosial. Tidak hanya momentum nasional, kita juga bisa memanfaatkan momentum skala lokal. “Seperti yang dilakukan oleh salah satu hotel di Bali yang memanfaatkan momentum vlogger luar negeri. Pihak hotel meminta vlogger tersebut mereview hotel tersebut di vlog pribadinya dan akan menggratiskan biaya hotel,” ungkap alumnus Universitas Atmajaya Yogyakarta ini.
Namun, Teguh juga mengingatkan bahwa pemanfaatan momentum untuk menjadi sebuah ide kreatif memerlukan proses riset dan analisis terlebih dahulu. Tanpa riset dan analisis, momentum dan ide kreatif kita bisa jadi akan salah sasaran. Oleh karena itu, Teguh menekankan bahwa proses pengukuran dan kreatifitas adalah proses yang tidak bisa dipisahkan. “Ukur momentum tersebut, apakah sesuai atau tidak. Selanjutnya dari proses tersebut akan muncul strategi dan kreatifitas. Dari kreatifitas ini, kita ukur kembali apakah berhasil atau tidak,” papar Teguh. Hal inilah yang juga ditekankan dalam perusahaan yang dipimpinnya.
Teguh membeberkan beberapa sumber yang bisa kita manfaatkan untuk melakukan proses pengukuran. Pertama, Google Trends, sumber ini bisa digunakan untuk memetakan siapa konsumen kita. Hal ini dikarenakan dalam Google Trends kita bisa melihat siapa dan dimana saja yang sering mencari informasi tentang brand kita. Kedua, pemberitaan online, ini bisa kita manfaatkan untuk melihat framing yang beredar di masyarakat. Sehingga kita tahu celah mana yang harus kita tonjolkan dalam kampanye digital. Ketiga, memanfaatkan search engine untuk melihat apa saya keyword yang sering diketik oleh pengguna internet. Melalui berbagai pengukuran ini, kita bisa memformulasikan apa saja konten yang tepat untuk diangkat dalam kampanye digital.
Tentang BPC Perhumasan Yogyakarta
Pertemuan bulan ini BPC Perhumasan Yogyakarta mengakat isu tentang “Mengukur Efektifitas Kampanye Digital”. Bersamaan dengan itu, BPC Perhumasan Yogyakarta melakukan sosialisasi tentang konvensi perhumas 2017 di Bogor dan sosialisasi sertifikat profesi perhumasan. BPC Perhumasan Yogyakarta sendiri merupakan lembaga yang mewadahi para praktisi, akademisi, atau orang-orang yang tertarik dengan dunia kehumasan. Anggotanya pun beragam, mulai dari praktisi humas hotel, rumah sakit, hingga para akademisi berbagai kampus. (/ran)