• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Netizen Indonesia Zaman Now: Partisipasi Politik Meningkat, Kepercayaan pada Media Menurun

Netizen Indonesia Zaman Now: Partisipasi Politik Meningkat, Kepercayaan pada Media Menurun

  • Berita
  • 22 Januari 2018, 00.50
  • Oleh: fisipol
  • 0

Polgov DPP bersama dengan Creative Hub Fisipol UGM menggelar talkshow terkait media dan politik Indonesia pada Jum’at (19/01). Bertempat di Digilib Cafe Fisipol UGM, talkshow yang bertajuk “New Media and Politics in Indonesia: Oligarchs, Citizens, and the Digital Revolution” ini mengundang Dr Ross Tapsell sebagai pembicara. Dosen College of Asia and the Pasific di the Australian National University ini baru saja menerbitkan buku dengan tema serupa. Kegiatan berlangsung hangat dengan interaksi diskusi dua arah.

Media Indonesia tentu bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. “Hingga kini, dapat diperhatikan bahwa ketika terdapat bentuk media baru, maka hal tersebut dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal politik,” ungkap Tapsell. Misalnya saja, sejak era kemerdekaan, muncul beragam  media cetak seperti Kedaulatan Rakyat maupun Sinar Harian yang memiliki tujuan untuk mempromosikan nilai dan berita kemerdekaan republik. Setelah teknologi digital perlahan  masuk, terjadi perubahan media yang berdampak pada perpolitikan Indonesia. Misal, ketika televisi masuk untuk pertama kalinya ke Indonesia. Kontrol penyiaran televisi yang dipegang oleh pemerintah dinilai berjalan beriringan dengan karakter politik Indonesia saat itu yang otoriter.

Hingga pada dekade 1990an, muncul televisi satelit yang memungkinkan adanya kepemilikan media. Hal ini berjung pada apa yang disebut oleh Tapsell sebagai ‘oligarki media’. Beberapa lini media besar Indonesia dikuasai oleh pihak-pihak di luar pemerintah seperti Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan lain-lain. “Sehingga terjadi perubahan, yaitu dari government-owned menjadi oligarki media,” ujar Tapsell.

Era paska reformasi dibarengi dengan perkembangan pesat dari internet. Pada era ini, siapapun dapat mengutarakan pendapat dengan bebas melalui berbagai platform mediasosial seperti Facebook, Line, WhatsApp, Twitter hingga Instagram. Melalui akses yang luas dan seakan tak berbatas ini, geliat aktivisme masyarakat dalam dunia online terhadap isu-isu politik di Indonesia dinilai meningkat.

Data statistik memperlihatkan bahwa sebanyak hanya 25 persen orang Indonesia yang dapat mengakses internet. Bersadar data ini, teridentifikasi kebanyakan dari mereka tergolong berusia muda, tinggal di kota dan merupakan kelas menengah. Sehingga, penelusuran media digital Indonesia sebagian besar merupakan representasi dari kelompok ini.

Tapsell juga menemukan bahwa masyarakat Indonesia dewasa ini mengalami penurunan tingkat kepercayaan terhadap media mainstream. Hal ini dikarenakan masyarakat yang makin jenuh terhadap debat politik maupun propaganda yang dibawa. Lebih lanjut, adanya bias media-media kaliber Indonesia terhadap isu politik juga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat. Hal ini kemudian menjadi masalah yang serius bagi kelangsungan oligarki media Indonesia. “Dewasa ini orang-orang lebih mempercayai berita yang disebarkan oleh temannya melalui media sosial seperti WhatsApp dibanding dengan media mainstream,” lanjut Tapsell. Dirinya juga menambahkan bahwa masyarakat digital Indonesia memiliki kecenderungan untuk memiliki kelompok-kelompok kecil yang memiliki identitas maupun pemikiran yang sama. (/FM)

Netizen Indonesia Zaman Now: Partisipasi Politik Meningkat, Kepercayaan pada Media Menurun

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY