Kamis (19/8) siang, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada di Grha Sabha Pramana, para wisudawan dan wisudawati dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) bertandang ke Selasar Barat Fisipol untuk mengikuti acara Pelepasan Wisuda Fakultas yang diadakan oleh pihak fakultas. Seperti acara pelepasan wisuda sebelumnya, acara pelepasan kali ini juga mengundang para wali/orang tua wisudawan/wisudawati. Selain bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi mahasiswa yang lulus, acara ini juga sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak fakultas kepada para wali/orang tua.
Dalam Wisuda Sarjana Periode IV (Agustus) 2014/2015 kali ini, Fisipol berhasil meluluskan 113 orang dengan rincian 62 orang perempuan dan 51 laki-laki. Sementara itu, lulusan terbaik Fisipol tahun ini datang dari Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan atas nama Hendrika Kristi. Dengan indeks prestasi kumulatif 3,85 ia lulus cumlaude sekaligus juga menjadi lulusan terbaik dari Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional dengan indeks prestasi kumulatif 3,71 diraih oleh Paska Bayu Darmawan. Kemudian, Jurusan Ilmu Komunikasi mencatatkan A Rizki Amalina dengan indeks pretasi 3,72 sebagai lulusan terbaik. Selanjutnya dari Jurusan Politik dan Pemerintahan ada Dyah Layli Fardisa dengan indeks prestasi 3,82 sebagai lulusan terbaik jurusan dalam wisuda kali ini. Terakhir, lulusan terbaik dari Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik diraih oleh Dian Ayu Puspitasari.
Sementara itu, Dekan Fisipol Dr. Erwan Agus Purwanto dalam sambutnya pada acara tersebut mengingatkan pada para wisudawan/wisudawati untuk bisa menjunjung tinggi nama almamater setelah lulus pada hari ini. Beliau mengatakan jangan sampai ada alumni Fisipol UGM yang masuk dalam berita di media massa tidak sebagai berita baik tetapi berita buruk.
“Jangan sampai kita mendengar ada alumni Fisipol UGM yang masuk dan terjerat ke dalam kasus korupsi,” tutur Erwan.
Selain itu, Beliau juga mengingatkan wisudawan/wisudawati akan tanggungjawab mereka setelah lulus dari Fisipol UGM. Menurutnya, lulusan Fisipol tidak hanya harus bisa bekerja tetapi juga memimpin. Dalam hal ini menjadi pemimpin tidak hanya harus mampu mengatasi permasalahan di dalam masyarakat tetapi juga harus sensitif dan vokal terhadap persoalan publik.
“Sebagai alumni Fisipol sudah selayaknya tidak hanya menjadi pekerja saja tetapi juga harus menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin artinya, vokal dan sensitif terhadap persoalan di masyarakat sekaligus mampu mengatasinya,” ungkap Erwan menutup sambutannya. (D-OPRC)