Yogyakarta, 24 Oktober 2024─Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang lebih demokratis melalui aktivisme digital, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), berkolaborasi dengan British Council Alumni UK Social Action Grant, mengadakan peluncuran kelas daring yang berjudul “Netizen Juga Citizen: Menyemarakkan Aktivisme Digital”. Kelas ini dapat diakses oleh kalangan umum melalui FISIPOL UGM Online Campus (FOCUS UGM) secara gratis. Peluncuran kelas daring “Netizen Juga Citizen: Menyemarakkan Aktivisme Digital” merupakan acara yang diselenggarakan oleh IIS UGM yang didukung oleh British Council melalui skema hibah Alumni UK Social Action Grant yang mengangkat topik mengenai “Digital Activism For All.” Kelas daring ini diharapkan dapat membekali masyarakat dengan kemampuan untuk merefleksikan, melakukan, dan melembagakan aktivisme digital.
Acara dimulai dengan sambutan pertama dari Mr. Summer Xia selaku Country Director Indonesia & South East Asia Cluster Lead British Council. “Aktivisme digital telah menjadi alat penting untuk mendorong perubahan positif dan mewujudkan masyarakat yang lebih adil. Dengan mengintegrasikannya ke dalam platform FOCUS UGM, kami akan membuat pendidikan aktivisme digital dapat diakses oleh semua orang,” ucap Mr. Summer Xia.
Sebelum masuk ke diskusi utama, Dr. Diah Kusumaningrum memberikan selayang pandang tentang program kelas aktivisme digital. “Pada awalnya, IIS UGM dan Yayasan TIFA bekerja sama untuk membuat modul aktivisme digital. Modul tersebut menjadi basis dalam menyelenggarakan pelatihan di Yogyakarta, Makassar, maupun secara daring dan diikuti oleh 110 organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Dari situlah kami berencana untuk memperluas kebermanfaatan dari modul aktivisme digital dengan meluncurkan kelas daring ‘Netizen Juga Citizen: Menyemarakkan Aktivisme Digital’ di platform FOCUS UGM,” kata Dr. Diah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Ni Made Diah Apsari Dewi. Terdapat tiga pembicara yang turut hadir untuk berbagi pengalaman serta perspektif mereka terkait aktivisme digital, yakni Muhammad Raafi (Koordinator Climate Rangers Jogja), Dzaky Putra Wirahman (Editor in Chief What Is Up, Indonesia?), dan Coory Yohana (Damai Pangkal Damai). Poin-poin yang dibahas berkaitan dengan definisi aktivisme digital, tantangan dan peluang aktivisme digital, serta bagaimana menggunakan aktivisme digital untuk merespons kondisi sosial politik kontemporer di sekitar kita.
Acara ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin ke 13 (Perubahan Iklim) dan poin ke 15 (Ekosistem Daratan).
Selengkapnya mengenai acara ini dapat dibaca melalui artikel berikut.