Fisipol- Jumat (2/9) bertempat di Ruang Rapat Dekanat, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan tengah merayakan hari jadinya yang ke 57. Jurusan yang akrab disebut PSdK ini menggelar pembentukan Asosiasi Prodi Pembangunan Sosial (APPSI) yang dimulai pada Pk 09.00 WIB hingga Pk 16.00 WIB. Kepengurusan APPSI periode Tahun 2014 hingga 2016 ini diketuai oleh Prof. Dr. Susetiawan,SU sekaligus ketua Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Sedangkan anggotanya terdiri dari delapan universitas lain yang memiliki keilmuan yang sama yakni program studi pembangunan sosial. Adapun delapan jurusan tersebut antara lain UGM, UNIDA, USU, STPMD, UNTAN, UNISULA, SANTA URSULA dan UNMUL. Rapat pemilihan kepengurusan APPSI dipimpin oleh Danang Arif Darmawan, S.Sos, MSi selaku sekretaris APPSI.
Setelah ditentukan susunan kepengurusan Asosiasi Prodi Pembangunan Sosial Indonesia, diskusi dilanjutkan dengan diskusi kedua yakni terkait capaian pembelajaran program studi pembangunan sosial di Indonesia. Selama ini, ketujuh universitas selain UGM mengikuti mata kuliah yang ada di UGM sebagai induk keilmuannya. Akantetapi beberapa tahun terakhir tradisi tersebut mulai berubah lantaran terdapat beberapa matakuliah yang masih dikembangkan di tujuh universitas lain (UNIDA, USU, STPMD, UNTAN, UNISULA, SANTA URSULA dan UNMUL) tetapi UGM sudah tidak mengajarkan kepada mahasiswa. Yang terjadi juga sebaliknya, ketujuh universitas memiliki mata kuliah berbeda- beda yang dikembngkan menjadi matakuliah wajib sedangkan di UGM matakuliah tersebut justru menjadi matakuliah pilihan. “Hal ini supaya disesuaikan dengan karakter lokal yang ada di lingkungan universitas masing- masing. Selain itu agar menjadi kekhasan keilmuan di masing- masing universitas”, ucap Danang Arif Darmawan selaku dosen di lingkungan Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. (OPRC).