Penanda Sosial Abad Cyborg
Oleh : Derajad Widhyharto – Sosiolog UGM
Pemakain code, barcode, password, PIN dan pelbagai angka-angka atau nomor-nomor lainnya mulai marak dilakukan, seiring dengan isu-isu modernisasi, efisiensi, pengamanan, pelyanan, penjaminan di berbagai sektor kehidupan kita mulai dari kartu belanja, kartu debit, kartu kredit, kartu pelajar, kartu mahasiswa, kartu jamninan kesehatan untuk masyarakat kelas atas, menengah maupun kaum miskin dan sebagainya.
Bahkan fenomena tersebut melintasi batas sosial seperti kaya miskin, etnis-budaya, ras-warna kulit. masyrakat diminta untuk bisa menghafal, mengingat dan menyimpannya erat. Lalu bagaimana jika lupa? Mengingat kemampuan manusia yang terbatas, atau berpikir sebaliknya inilah solusi atas keterbatasan manusia tersebut. Dengan kata lain, inikah yang disebut penanda sosial abad cyborg (manusia robot).
Secara sosiologis, fenomena tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk pergeseran pengakuan identitas masyarakat dari kolektif menuju privat, dari communalis menuju individualis, dan dari interaksi biologis menuju interaksi mekanis mesin. lalu apa pesan dibalik pengcode-an, barcode, password, dan PIN tersebut? Manusia atau individu semakin dihargai sebagai makhluk bebas sekaligus terbatas.
Manusia bukan lagi bagian dari struktur sosial maupun sistem sosial yang kompleks, melainkan obyek, pasar, konsumen, dan bahkan komoditas atau barang dagangan yang berkembang lurus penuh rekayasa teknologi dan membutuhkan identitas yang khusus berupa nomor atau angka-angka, sebab sistem mesin atau komputer hanya bisa membaca nomor dan angka.
Bisa jadi dengan identitas berkarakter angka dan nomor tersebut akan menghilangkan berbagai konflik sosial dan digantikan oleh “kesalahan atau kerusakan sistem” dll, bahkan ke depan sebutan manusia tak lagi disebut manusia melainkan nomor mesin atau memanggilnya dengan sebutan tipe-tipe nomor dan angka. Lalu apakah identitas sosial seperti nama yang diberikan orang tua kita sebagai “doa” nasibnya akan tergantikan oleh code, dan barcode, password dan PIN?
Suka tidak suka fenomena code, barcode, password, dan PIN adalah masa depan kehidupan kita. Jika memang benar demikian, maka tidak salah jika kepekaan sosial tidak terasah dan kepedulian sosial kita mulai memudar. Mengapa demikian, salah satu dikarenakan tiap hari kita disibukkan untuk mengingat nomor dan angka-angka yang kita butuhkan untuk mengakses hidup dan kehidupan yang serba modern dan canggih saat ini. (Tribun Jogja)