Kompetisi Sociopreneurship Muda Indonesia (SOPREMA) resmi dibuka pada tanggal 21 Maret 2017 pada pukul 13.00 bertempat di Ruang Rapat Dekanat 208 FISIPOL UGM. SOPREMA merupakan ajang kompetisi sociopreneur muda tingkat nasional yang tahun ini mengusung tema Express Your Creative Passions.
Dihadiri oleh Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D (Rektor Universitas Gadjah Mada), Dr. Hempri Suyatna selaku Ketua Pelaksana SOPREMA 2017, Dekan FISIPOL UGM Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si, dan Drs. Ponijan (Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Pemuda dan Olahraga). Media yang hadir diantaranya Radio Republik Indonesia, Liputan6.com, Radio Star Jogja, Cendana News, Radio Istakalisa, Pro 1 RRI Yogyakarta, RRI Online, Pro 2 RRI Yogyakarta, Sonora Smart, Tribun, Gudeg.net, Republika dan Media Nusantara Citra (MNC).
Launching SOPREMA 2017 dibuka oleh Dr. Hempri Suyatna, dalam pembukaannya beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan spirit dari FISIPOL khususnya dalam konteks menumbuhkan jiwa kewirausahaan muda yang memiliki dampak sosial terhadap isu-isu kemiskinan, isu-isu ketelantaran dan sebagainya yang selama ini masih menjadi persoalan.
“Mendorong pemuda agar memiliki jiwa kompetisi untuk kemudian munculnya social entrepreneur. Ada beberapa hal yang akan saya sampaikan yaitu Kegiatan SOPREMA 2017 sebagai tindak lanjut dari Kegiatan SOPREMA 2016 kemaren. Secara filosofi tidak begitu banyak perubaha dengan tahun lalu, usia peserta 16-30 tahun dan punya usaha yang memiliki dampak sosial dan bagaimana konteks pengembangan sosial di masyarakat. Perbedaan Kompetisi SOPREMA 2017 terletak pada diversifikasi peserta terdiri dari dua kelas yaitu pertama, kelas kick-off dengan usia usaha dibawah satu tahun sedangkan kelas start-up merupakan usia usaha antara 1-3 tahun. Kemudian kita fokus kepada industri pangan terutama ekonomi dan industri kreatif dan kita juga menambahkan Program Win the Challenge bagaimana kemudian menghubungkan antara tim yang lolos dengan perusahan-perusahaan stakeholder,” jelas Dr. Hempri Suyatna.
Kemudian kata sambutan dari Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D. beliau menegaskan ada dua hal penting yang perlu digarisbawahi yang terkait spirit universitas. Pertama Universitas Gadjah Mada adalah social entrepreneur university jadi universitas yang mengembangkan spirit kewirausahaan sosial. Profil UGM sebagai universitas kerakyatan menjadikan Program SOPREMA sebagai salah satu program unggulan bagi UGM karena aktif dalam membentuk karakter generasi muda produktif.
“Selain itu kami juga meredesign kurikulum UGM, dengan memasukkan mata kuliah kewirausahaan dan praktek-praktek kewirausahaan. Kami juga mengembangkan inovatif akademi, namun saat ini masih berkembangnya sebatas digital jadi kewirausahaan dibidang digital yang dibina oleh UGM. Sehingga SOPREMA ini sangat mempercepat upaya UGM bertanggungjawab untuk membangun generasi muda yang produktif. Kedua, UGM juga menjalankan Program Smart Village atau program pengembangan desa pintar dan tangguh jadi kita dikenal universitas kerakyatan yaitu melalui pembangunan desa pintar berbasis riset dan digalakkan melalui Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian pada Masyarakat (KKN-PPM),” jelas Dwikorita.
Dr. Erwan Agus Purwanto dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa Program SOPREMA ini merupakan realisasi dari gagasan besar Universitas Gadjah Mada untuk menjalankan misi besar tentang universitas yang berkarakter socio entrepreneur. “Yang membedakan dengan program-program entrepreurship lainnya adalah poin kepada upaya untuk mendorong anak-anak muda kita mahasiswa untuk tidak hanya menjadi wirausaha yang mandiri tetapi pada saat yang sama mereka juga memiliki kepedulian menyelesaikan permasalahan,” ujarnya.
Drs. Ponijan (Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian Pemuda dan Olahraga) juga menyatakan bahwa program SOPREMA 2017 didukung penuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai salah satu bentuk sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk mempersiapkan bonus demografi.
Turut hadir pemenang SOPREMA 2016 asal Boyolali, Indotani Makmur. Indotani Makmur juga sudah mulai memproduksi, telah menyelesaikan pembangunan took yang akan dibuka pertengahan bulan ini, dan aktif dalam penggerakan petani.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, peserta diharapkan mampu menunjukkan hasil karyanya dengan tema yang berimbang. “Tahun ini kami lebih spesifik untuk mengambil tema industri kreatif dan ketahanan pangan. Harapannya, peserta di kedua bidang ini bisa berimbang. Selain itu, kami ingin peserta mampu menunjukkan produk yang telah dihasilkan, bukan hanya sekedar ide,” kata Dr. Hempri Suyatna. Sebagaimana tahun lalu, pendaftaran kepesertaan SOPREMA 2017 dilakukan melalui situs web http://soprema.fisipol.ugm.ac.id/. (/dbr)