Yogyakarta, 12 Desember 2020—Melalui kanal Youtube resminya, Youth Studies Center FISIPOL UGM melakukan peluncuran buku “Menenun Asa Sejatidesa” secara virtual. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian proyek kerja sama antara YouSure FISIPOL UGM dengan Bappeda Sleman dan Kelompok Tenun Sejatidesa. Diselenggarakan pukul 15.00 WIB, peluncuran buku ini turut menayangkan film dokumenter kolaborasi bertajuk “Merajut Narasi Tenun Lokal di Dusun Sejatidesa”.
Proyek ini, baik buku dan film dokumenter, berupaya memotret salah satu kekayaan budaya Yogyakarta, yaitu tenun. Dalam buku hasil karya tujuh penulis ini—Oki Rahadianto Sutopo, Eka Zuni Lusi Astuti, Anindityo Dwiprakoso, Rina Satriani, R.A Magdalena Putri K, Arya Malik Nurrizky, dan Fatima Gita Elhasni, diceritakan sejarah tenun, proses pembuatan tenun dari awal higga menjadi produk-produk turunannya, hingga kondisi dan relevansi tenun dengan perkembangan zaman. Dalam membahas relevansi tenun sebagai produk budaya lokal dengan perkembangan zaman, proyek ini berusaha mengulik partisipasi kaum muda dalam menghidupkan tenun dengan inovasi-inovasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Di sini, kaum muda tidak hanya menghidupi tenun dengan menjadi konsumen tetapi sebagai produsen juga. Buku ini terdiri atas lima bagian besar: prolog, bagian 1, 2, 3, dan epilog.
Apa yang disampaikan dalam buku “Menenun Asa Sejatidesa” juga ditampilkan dalam film dokumenter “Merajut Narasi Tenun Lokal di Dusun Sejatidesa”. Melalui film ini, para penonton diajak untuk melihat secara langsung kondisi dan kehidupan para penun di Dusun Sejatidesa. Tidak hanya itu, para penonton juga ditampilkan proses pembuatan tenun dan produk turunannya secara langsung. Melalui perbincangan yang dibangun antara pemegang kamera dan para warga di sana, penonton juga mendapatkan penjelasan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan tenun dan produk-produk hasilnya.
Berdasarkan informasi di akun Instagram dan situs resmi YouSure, proyek ini merupakan hibah riset dari Bappeda Sleman tentang potensi lokal di desa-desa Sleman yang sudah dilakukan sejak dari tahun 2018 lalu. Pemilihan Dusun Sejatidesa sendiri dilakukan setelah melihat fakta bahwa hanya kelompok tenun di Dusun Sejatidesa yang masih bertahan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Riset ini juga diawali dari keresahan atas masalah pemuda-pemuda di Dusun Sejatidesa yang tidak memiliki minat meneruskan pekerjaan orangtuanya sebagai penenun. Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat menarik minat para anak muda yang ingin mempunyai pekerjaan alternatif berkaitan dengan dunia menenun.
Selain buku dan film dokumenter, proyek ini juga mengadakan ekspo untuk Tenun Pelangi Sejatidesa—kelompok penenun dan penggiat tenun perempuan di Dusun Sejatidesa. Kelompok ini menghasilkan tenun dengan berbagai warna dan corak yang saling dipadukan antar benang mengunakan rumus khusus. Saat ini, Tenun Pelangi Sejatidesa melakukan inovasi dengan menghasilkan berbagai produk turunan dengan menggunakan kain tenun yang dapat diakses di lamn ekspo AKM Indonesia. Film dokumenter proyek ini dapat ditonton ulang di kanal Youtube YouSure FISIPOL UGM, dan buku proyek dapat diakses di kotak deskripsi film tersebut. (/hfz)