SLEMAN (KRjogja.com) – Memperingati 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar seminar internasional ‘Bandung Conference and Beyond 2015’. Seminar tersebut secara resmi dibuka oleh menteri luar negeri, Retno LP Marsudi, Rabu (8/4/2015) pagi.
Dalam pidatonya, menteri luar negeri mengatakan jika konferensi dapat menjadi sebuah langkah penting bagi Indonesia dalam peringatan Konferensi Asia Afrika yang akan digelar kembali di Bandung 18-21 April 2015 mendatang. Retno menilai jika saat ini perlu ada langkah nyata dari masing-masing negara peserta KAA untuk membentuk kembali solidaritas di antara negara-negara di Asia dan Afrika seperti yang pernah tertuang dalam Dasasila Bandung.
“Solidaritas antara negara Asia dan Afrika ini setelah 60 tahun KAA sepertinya semakin berkurang, jadi momen di Bandung nanti diharapkan dapat kembali merekatkan hubungan internasional para peserta KAA tahun 1955 dulu saat ini Dasa Sila Bandung tampaknya sudah tak relevan lagi sehingga perlu adanya kesepakatan baru yang bisa semakin mempererat hubungan internasional antar negara Asia dan Afrika,” ungkapnya.
Menlu menyambut baik diadakannya konferensi di UGM ini yang memiliki niatan untuk menampilkan perspektif berdasarkan apa yang dirasakan negara-negara di belahan Asia dan Afrika. “Selama ini kita berkiblat selalu dengan teori Amerika dengan keadaan di barat namun kita lupa akan identitas wajah kita sendiri, besar harapan nantinya melalui konferensi ini muncul rumusan yang dapat ditelurkan di KAA di Bandung nanti,” imbuhnya.
Senada, Guru besar FISIPOL UGM, Prof Dr Mochtar Masoed mengharapkan agar dalam konferensi selama dua hari ini dapat menemukan rumusan untuk disampaikan dalam peringatan KAA di Bandung 18-21 April mendatang. “Harapannya nanti muncul rumusan rekomendasi yang bisa disampaikan presiden Joko Widodo ketika bicara dalam peringatan KAA di Bandung nanti, ungkapnya.
Konferensi di UGM tersebut juga dihadiri oleh beberapa pembicara internasional seperti Prof Dr Amitav Acharya dari American University, Prof AK Ramakhrisnan dari Jawaharlal Nehru University, Pierre T Sane pendiri Imagine Africa dan Riza Noer Arfani dari Ritsumeikan University Jepang. Konferensi UGM tersebut akan berlangsung selama dua hari 8-9 April di Balai Senat Gedung Pusat UGM. (*-33) (Diakses pada 8 April 2015, via krjogja.com)