Yogyakarta, 13 Maret 2021—Keluarga Alumni FISIPOL Universitas Gadjah Mada Angkatan ’88 (KAFGAMA 88) mengadakan webinar pada Sabtu (13-03). Webinar kali ini bertajuk “Reshaping Employee, Menjawab Tantangan Lapangan Pekerjaan”. Webinar dibuka oleh sambutan Prof. Dr. Erwan A. Purwanto, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Webinar kemudian dilanjutkan oleh Anwar Sanusi, Ph.D, Sekjen Kementerian Tenaga Kerja RI serta Wakil Ketua Umum II PP Kagama sebagai keynote speech. Webinar juga menghadirkan dua narasumber yaitu Drs. Anung Anindita, MA., SVP Human Resources PT. Pegadaian dan Drs. Sudarsono, MM., mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo. Moderator dalam webinar ini adalah Surria Dwi Wahyu, S.Sos., pemilik Quantum Inspirasi Personal Development Center.
Sanusi sebagai keynote speech dalam webinar ini memaparkan data-data BPS terkait ketenagakerjaan di Indonesia. Dalam konteks perkembangan sumber daya manusia, Indonesia menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia yang membaik dari 2010—2019. Sanusi mengakui bahwa COVID-19 menyebabkan pelambatan pembangunan manusia Indonesia. Dari berbagai masalah ketenagakerjaan di Indonesia, Sanusi menyebutkan perlunya prakondisi dan memilih pendekatan yang tepat untuk para pencari kerja di era digital. “Perlunya pendekatan yang mampu mentransformasikan perubahan atau memberikan tambahan terutama pengetahuan kepada para pekerja yang dibutuhkan pasar kerja”, ungkap Sanusi.
Senada dengan Sanusi, Anung menjelaskan saat ini lapangan pekerjaan sudah mengarah pada digital. Anung menjelaskan empat hal yang diperlukan dalam digital workplace. Pertama, upaya untuk tidak putus untuk belajar dan mengejar apa yang menjadi keinginan. Kedua, diperlukan analisis berdasarkan data sehingga menjadi bermakna ketika disampaikan. Ketiga, koneksi dan hubungan yang baik, walaupun pekerjaan dilakukan secara digital. Keempat, diperlukan eksekusi yang baik. “Dalam menghadapi digital workplace yang diperlukan adalah keyakinan untuk bisa dan terus belajar, meningkatkan analisis, melakukan network performance yang baik, serta eksekusi yang bagus”, jelas Anung.
Anung juga menceritakan pengalamannya ketika mewawancara para pelamar pekerja. Menurutnya, yang dicari oleh para pelamar kerja sekarang adalah pengalaman dan kesempatan melalui program-program magang. Anung juga menambahkan kondisi pandemi membuat para pekerja sulit mendapat pekerjaan dan umumnya melakukan magang terlebih dahulu. Anung kemudian melanjutkan dengan menjelaskan program magang yang dibuka oleh BUMN setiap tahunnya. “Setiap tahunnya BUMN menerima ribuan pelajar untuk melakukan magang”, tutur Anung.
Berbeda dari pembicara sebelumnya, Sudarsono mengungkapkan perlunya penanganan terhadap pandemi COVID-19 terlebih dahulu. Menurutnya, pandemi ini mengakibatkan hampir semua sektor perekonomian terimbas. Sudarsono menunjukkan data penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang masih tinggi, padahal wilayah-wilayah itu merupakan kantong-kantong pertumbuhan ekonomi. “Poin saya, semakin cepat pemerintah menangani COVID-19, maka semakin cepat juga perekonomian akan pulih”, imbuh Sudarsono. (/anf)