Analisis bibliometric merupakan sebuah metode kuantitatif untuk menganalisis data bibliografi yang ada di artikel/jurnal. Analisis ini biasanya digunakan untuk menyelidiki referensi artikel ilmiah yang dikutip dalam sebuah jurnal, pemetaan bidang ilmiah sebuah jurnal, dan untuk mengelompokkan artikel ilmiah yang sesuai dengan suatu bidang penelitian. Metode ini bisa digunakan di bidang sosiologi, humanities, komunikasi, marketing, dan rumpun sosial lain. Pendekatan yang digunakan dalam analisis bibliometric adalah pendekatan citation analysis untuk melihat 1 artikel yang dikutip oleh 1 artikel lain, dan pendekatan co-citation analysis untuk menemukan 2 artikel atau lebih yang dikutip oleh 1 artikel.
Dalam menganalisis data bibliometric, diperlukan sebuah software yang digunakan sebagai alat analisis. Salah satu alat yang dapat memudahkan analisis data bibliometric adalah Software Histcite. Software ini dapat digunakan untuk melihat penulis yang impactful, mengetahui grafik tahun maraknya publikasi penelitian, dan melihat institusi yang banyak meneliti sebuah bidang penelitian. Dengan manfaat yang diberikan, data-data yang dihasilkan oleh Histcite dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian di bidang ilmu tertentu, terutama yang masih sedikit diteliti. Dalam lingkup akademis, data yang dihasilkan Histcite juga dapat dijadikan bukti kepada pembaca maupun reviewer bahwa topik yang diangkat dalam penelitian merupakan topik yang penting untuk dibahas.
Di Indonesia, metode analisis biblimoteric menggunakan Histcite masih jarang digunakan. Oleh karena itu, pada Jum’at (16/11), Career Development Center Fisipol memberikan pelatihan mengenai metode analisis bibliomtercis menggunakan Software Histcite. Dengan nama Academic Mastering: Systematic Literature Review Training, pelatihan ini digelar di Ruang BA 207. Kurang lebih 20 peserta hadir dengan mayoritas peserta adalah mahasiswa pascasarjana. Para peserta tersebut dibimbing oleh seorang trainer bernama Indri Dwi Apriliyanti, S.I.P, MBA yang juga merupakan Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol. Dalam waktu sekitar 2 jam, mahasiswa diajari cara menganalisis data bibliometric dan mengoperasikan Software Histcite.
Data-data yang digunakan peserta dalam prakteknya berasal dari ISI Web of Knowledge sebagai sebuah Social Science Citation Index (SCCI) yang menyediakan lebih dari 3000 jurnal sosial dan pengetahuan alam dari 50 disiplin ilmu. Menurut Indri, situs ini merupakan satu-satunya situs jurnal yang menyediakan fitur relasi dengan Histcite. Sebelum mengoperasikan Histcite, situs yang dapat dijangkau di alamat webofknowledge.com, digunakan untuk memilih artikel yang sesuai dengan bidang penelitian tertentu. Dengan situs tersebut, peneliti bisa memilih tipe bentuk penelitian yang akan digunakan, baik berbentuk artikel, paper, review, maupun lainnya. Selain itu, peneliti juga dapat memilih sumber-sumber jurnal yang akan diambil artikelnya, dan juga melihat mother of article sebagai artikel yang sering dijadikan rujukan artikel penelitian lainnya.
Menurut Indri, analisis bibliometrics menggunakan Histcite ini merupakan cara analisis yang cukup mudah. Namun, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, sebaiknya peneliti mengkomparasikan Software Histcite dengan software lainnya. “Histcite subjektivitasnya tinggi, jadi harus pake aplikasi lain untuk membantu analisis.” tuturnya. Indri juga menambahkan bahwa selain subjektivitas yang tinggi, kekurangan Histcite adalah kemampuan analisisnya yang hanya dapat digunakan untuk artikel dengan jumlah sitasi yang banyak. Sehingga, Histcite lebih sesuai digunakan untuk penelitian yang sudah banyak diteliti.
Dalam pelatihannya, Indri memberikan materi kepada para peserta secara runtut dari awal hingga akhir. Mula-mula peserta diberikan pengetahuan mengenai Analisis Bibliometric dan Software Histcite. Setelah itu, peserta diperkenankan untuk melakukan praktik operasi penggunaan Histcite. Dengan menggunakan laptop pribadinya, peserta yang sebelumnya telah diberi software Histcite serius mengikuti instruksi yang diberikan oleh Indri. Para peserta menunjukan sikap ingin belajar karena cara mengolah data bibliometric menggunakan Histcite ini merupakan ilmu yang baru mereka dapat. Kerap kali para peserta mengangguk dan mengeluarkan kata “oh” yang menunjukan bahwa mereka mendapatkan hal yang baru.