Prestasi Mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan dalam Kompetisi Esai DPM Sekolah Vokasi IPB

Yogyakarta, 12 Juni 2021Mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM berhasil menyabet juara pertama dalam kompetisi esai yang diadakan oleh DPM Sekolah Vokasi IPB. Kompetisi ini memiliki tema yang cukup menarik dengan tajuk Problematika Legislasi dan Inovasi Generasi Muda sebagai Calon Legislator di Masa Depan. Meskipun mengawali keikutsertaannya dengan coba-coba saja, Hilarius Bryan Pahalatua Simbolon berhasil meraih prestasi yang cukup membanggakan ini.

Jika tidak pernah mencoba, kita tidak akan pernah tahu kemampuan kitatutur Bryan. Bagi Bryan, memanfaatkan waktu luang lalu melihat tema dari suatu kompetisi merupakan salah satu langkah untuk membaca peluang. Menurutnya, kompetisi yang diadakan ini cukup dekat dengan studinya di bangku kuliah, dan cukup ia pahami karena pengalamannya yang pernah magang di DPR RI, sehingga cukup mudah untuk membaca problematika legislasi seperti yang menjadi tema kompetisi.

Berkompetisi sekaligus belajar, Bryan memiliki beberapa strategi yang ia lakukan untuk menjuarai suatu lomba. Langkah pertama adalah menemukan sesuatu yang dekat dan kita sukai, sehingga ketika kita mengerjakan akan menikmati prosesnya. Langkah kedua, melakukan riset mendalam, gunakan data-data yang update dan bisa menjawab pertanyaan. Selanjutnya, langkah ketiga adalah perbanyak mencari testimoni dari orang-orang yang berpengalaman untuk berkonsultasi, dan yang terakhir terus berdoa dan yakini bahwa kita bisa.

Selain sibuk kuliah dan mengikuti kompetisi, Bryan juga cukup aktif di beberapa organisasi. Karenanya, membagi waktu antara kuliah dan kegiatan lain dilakukan dengan memanfaatkan waktu luang yang dimiliki. Selain itu, Bryan juga mengatakan bahwa kita perlu memasang skala prioritas dalam berkegiatan, hal tersebut cukup membantu dalam beraktivitas sehari-hari. “Aku percaya dan yakin setiap orang memiliki potensi masing-masing, kita juga memiliki opportunity self yang dapat kita lihat dari tema suatu kompetisi, karenanya, kita harus banyak mencoba, learning by doing dan dengan itu kita bisa tahu sejauh mana kemampuan kita” tutur Bryan sebagai penutup wawancara.  (/Mdn)