Bertempat di Gedung BA 205 Fisipol UGM, Career Development Center (CDC) kembali menggelar Fisipol Talk pada 17 November lalu. Dengan mengangkat tema “Tips and Tricks How to Get a Scholarship”, acara ini menghadirkan Suzana Eddyono, S.Sos., M.Si., M.A sebagai pembicara.
Di tahun 1995, Suzana menyelesaikan pendidikan sarjananya di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSDK) UGM. Kemudian melalui beasiswa Bank Dunia, Suzana melanjutkan pendidikan masternya di universitas yang sama, namun ia memilih untuk mengambil Jurusan Sosiologi. Tidak puas dengan itu, Suzana kembali mengambil pendidikan master di Methods of Social Research, University of Kent, Canterbury, United Kingdom (UK) dengan Beasiswa Chevening.
Bagi Suzana, untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa tersebut memang tidak mudah dan perlu persiapan diri. “Nilai Toefl, IELTS, dan kemampuan bahasa inggis memang tidak bisa dihindari jika kita ingin mendapatkan beasiswa, apalagi ke luar negeri,” ujarnya. Menurut perempuan yang berprofesi sebagai dosen di PSDK UGM ini, kemampuan bahasa inggris sebenarnya bisa dipelajari secara otodidak. Kita bisa mempelajarinya melalui komik, film, lagu, novel, dan berita. Sehingga seharusnya hal ini tidak lagi menjadi masalah.
Selain menyiapkan kemampuan bahasa inggris, ada beberapa hal yang juga harus dipersiapkan dalam mendapatkan beasiswa. Pertama, identifikasi beasiswa yang ada. Proses identifikasi ini akan membantu kamu untuk mengetahui karakteristik dari beasiswa tersebut. Apakah relevan dengan tujuanmu dan apa saja yang akan kamu dapatkan dari beasiswa tersebut. Kedua, setelah membidik jenis beasiswa yang sesuai, kamu harus memahami persyaratan-persyaratannya. Ketiga, ketahui mekanisme yang berlaku. Bisa jadi setiap tahun akan ada perubahan mekanisme yang diterapkan. Keempat, identifikasi dukungan dan hambatan dalam dirimu. Apa kekuatan yang bisa ditonjolkan dan apa saja kelemahan yang harus diperbaiki.
Suzana menambahkan bahwa dalam seluruh proses untuk mendapatkan beasiswa, wawancara adalah hal paling penting. “Banyak yang mengesampingkan proses ini, sehingga banyak yang tidak punya persiapan dan strategi,” ungkap perempuan asal Medan ini. Proses wawancara ini penting untuk menunjukkan siapa kita sehingga layak mendapatkan beasiswa tersebut. Dengan waktu yang singkat, kita harus mampu menggambarkan siapa kita. Sehingga dalam hal ini sangat diperlukan strategi khusus agar pewawancara memberi kesan baik bagi kita.
Bagi Suzana, kepercayaan diri adalah modal utama dalam proses wawancara. “Ini bukan berarti sombong, kita juga berhak untuk mengungkapkan dengan percaya diri, apa saja yang kita sudah lakukan,” paparnya. Strategi lain adalah tunjukkan kita tertarik dengan beasiswa tersebut. Sehingga dalam proses wawancara, usahakan untuk bertanya hal-hal seputar beasiswa ke pewawancara. Strategi ini sudah diterapkan Suzana dalam mendapatkan Beasiswa Chevening.
Tidak kalah pentingnya, surat rekomendasi dan motivation letter juga wajib dipersiapkan. Untuk surat rekomendasi kita bisa mendapatkan dari dosen maupun tempat kita bekerja. Dalam memilih dosen, Suzana juga punya strategi tersendiri. “Cari tahu karakter dosennya, apa orangnya mudah ditemui atau tidak, terbuka atau tidak. Usahakan juga pilih dosen yang kenal dan paham kemampuan kita, misalnya bisa pilih dosen pembimbingmu,” jelasnya. Namun, Suzana juga mengingatkan bahwa gelar dosen juga sangat menentukan. Jika dosen bergelar profesor dan minimal doktor akan lebih meyakinkan.
Sedangkan untuk motivation latter, Suzana menyarankan beberapa hal. Pertama, tonjolkan kelebihan kita dan apa yang kita lakukan selama ini. Kedua, ceritakan sedikit kekurangan kita dan tentunya jangan lupa tuliskan juga bagaimana kamu mengatasi kekurangan tersebut. Bagi Suzana, motivation latter memang tidak bisa lepas dari curriculum vitae (CV) kita. “Saat menuliskan motivation latter coba lihat CV, ketika kita melihat CV kita akan tahu apa aja yang selama ini kita lakukan. Dan jangan lupa selalu perbarui CV anda,” ungkapnya.
Terakhir, Suzana berpesan kepada semua peserta bahwa jika satu beasiswa tertutup buat anda, artinya akan ada beasiswa lain yang lebih baik. So, jangan mudah menyerah dan tetap semangat, ada puluhan beasiswa menanti anda. (/ran)