Menurut WHO kecelakaan lalu lintas berada pada posisi ketiga penyebab kematian secara global. Hal ini juga didukung oleh Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia dengan 28.000-38.000 orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas yang membuat Indonesia menjadi negara dengan rasio tertinggi akibat kecelakaan lalu lintas di dunia. Di Yogyakarta sendiri, sebanyak 617 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi pada tahun 2016 dan menurut pada tahun 2017 yang hanya 393 kasus. Kendati mengalami penurunan tidak lantas menghentikan usaha untuk terus menyelesaikan masalah kecelakaan lalu lintas.
Sebagai usaha untuk hal tersebut, FISIPOL UGM bersama dengan Dinas perhubungan Kota Yogyakarta dan Astra Motor mengadakan seminar keselamatan berkendara (15/3). Dilaksanakan di auditorium lantai 4 gedung BB, seminar yang terbuka bagi seluruh mahasiswa UGM dihadiri mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dra. RR Rita Agung Handayani, Kepala Seksi Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengungkapkan beberapa faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan. Diantaranya seperti faktor; pengendaara, keadaan kendaraan, jalan, dan rambu lalu lintas. “Selain itu faktor budaya keselamatan berkendara masyarakat juga mempengaruhi.” tambah Rita. Menurut Rita, masyarakat Indonesia masih kerap menyepelekan pentingnya etika di jalan dan budaya tertib berlalu linta sehingga tidak memperhatikan rambu lalu lintas, marka jalan maupun pengendara yang lain. Selain itu, kerap kali masyarakat pun tidak mempersiapkan diri saat akan berkendara seperti memperhatikan keadaan kesehatan pengemudi, kesiapan kendaraan atau pemahaman navigasi.
Menambahi penjelasan dari Rita, Muhammad Ali Iqbal, Supervisor Safety Riding Astra Motor menjelaskan beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menjaga keselamatan berkendara:
- Ketahui Tiga Faktor Penyebab Kecelakaan
Agar dapat menghindari kecelakaan, sebagai pengendara perlu mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan berkendara, yaitu faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan. Untuk faktor manusia, pengendara kendaraan harus memiliki keterampilan berkendara yang baik, memperhatikan kondisi fisik dan paham arti dari rambu lalu lintas. Selain itu peka terhadap keadaan lingkungan juga penting, seperti menjaga jaga jarak dengan pengendara lain ataupun memperhatikan etika di perjalanan.
- Perlengkapan Berkendara
Sebelum berkendara, pastikan telah mengenakan kelengkapan berkendara. Jaket, helm, sarung tangan, pelindung siku, pelindung lutut, celana panjang dan sepatu tertutup menjadi perlengkapan berkendara yang harus dilengkapi. Kelengkapan berkendara ini selain menjadi pelindung tubuh juga bisa menjadi tanda bagi pengendara yang lain. Seperi fungsi jekat selain untuk menangkal angin, jaket akan membantu memberi tanda adanya pengendara lain saat malam hari. Untuk itu usahakan memiliki jaket berwarna cerah dan terang untuk berkendara agar mudah diperhatikan pengendara lain saat gelap.
- Pemanasan
Sebelum berkendaran, upayakan badan dalam kondisi siap. Tidak hanya menyadari bahwa badan dalam keadaan sehat, melakukan pemanasan juga hal yang perlu dilakukan. Pemanasan perlu dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas dan refleks. Dengan pemanasan kita menjadi lebih fokus dan rileks. Yang paling penting kita menjadi lebih fleksibel saat mengoperasikan kendaraan dan refleks baik saat berbelok maupun saat harus menghindar.
- Perhatikan Postur Tubuh
Postur tubuh pengendara juga perlu dikondisikan. Pandangan pengendara harus lurus kedepan, pundak harus dalam kondisi rileks, sikut ditekuk, tangan dipastikan masuk kedalam kemudi, pinggul diluruskan, lutut di tekuk dan kaki lurus kedepan. Postur ini menjadi salah satu cara penunjang untuk meningkatkan keamanan. Seperti pentingnya kelima jari menggenggam kemudi tanpa beberapa jari siap di tuas rem dan saat mengerem menggunakan keempat jari. Dengan kondisi kelima jari menggenggam, akan mengurangi resiko saat benturan terjadi. Posisi beberapa jari yang siap di tuas rem-yang memungkinkan beberapa jari tersebut refleks menarik tuas rem, saat benturan terjadi akan memungkinkan beberapa jari lain yang menggenggam kemudi terjepit.
- Pemerikasaan Kendaraan
Kendaraan menjadi salah satu faktor penentu dalam keselamatan berkendara. Pengendara harus memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Perlu mengecek bensin, oli, rem, lampu depan dan belakang juga mengkondisikan spion.
- Ketrampilan Berkendara
Selain faktor-faktor diatas, pengandara perlu memiliki ketrampilan saat berkendara, diantaranya ketrampilan dalam menjaga keseimbangan, ketrampilan menikung/berbelok hingga mahir melakukan pengereman.
Selain mulai memperhatikan hal-hal diatas, Rita berpesan pada para peserta untuk menjaga keselamatan saat berkendara. Kesadaran menjaga keselamatan berkendara ini bertujuan untuk menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang lain saat di jalan. “Jadilah pelopor keselamatan berkendara lalu lintas, yang sadar untuk berkendara dengan selamat.” Pungkasnya.