Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai pengaruh dalam kehidupan kita. Banyak kemudahan yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif yang muncul ternyata juga dibarengi dengan dampak negatif. Cybercrime merupakan dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan. Hal inilah yang menjadi alasan Magister Administrasi Publik (MAP) UGM mengadakan seminar bertajuk ”Cybersecurity, Trusted Technology, and Indonesia’s Future”. Seminar diadakan pada tanggal 6 September 2016 di ruang seminar MAP gedung Sekip FISIPOL UGM. Seminar ini mengundang Dr. Astrid Tuminez. Tuminez adalah seorang professor di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Tuminez pernah bekerja untuk Microsoft dan sering menangani berbagai kasus cybercrime untuk Microsoft.
Seminar dibuka dengan sambutan oleh Wahyudi Kumuro Utomo sebagai perwakilan dari MAP FISIPOL UGM. Dalam sambutannya Wahyudi mengatakan bahwa cybersecurity telah menjadi hal yang menarik perhatian banyak ahli. Hal ini dikarenakan Indonesia telah menerapkan teknologinya dalam berbagai aspek pemerintahan. Salah satu hal yang dikhwatirkan adalah pencurian dan penyalahgunaan data digital milik negara oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi seminar oleh Dr Astrid Tuminez. Tuminez membuka pemaparan materi dengan mengatakan bahwa dunia sekarang sedang dalam masa Fourth Industrial Revolution. Masa Fourth Industrial Revolution adalah masa dimana sistem digital telah memberikan dampak yang sangat signifikan kedalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia telah merasakan mudahnya berkomunikasi menggunakan handphone dan berbagai perangkat komunikasi lainnya. Untuk memulai usahapun sekarang seseorang tidak perlu menyewa tempat dan membuka toko, mereka bisa membuka usaha dari rumah sendiri dan merintis e-commerce dari rumah masing-masing berkat bantuan teknologi. Salah satu terobosan teknologi yang menurut Tuminez paling memberikan dampak besar adalah diciptakannya cloud system. Cloud system adalah suatu system dimana setiap individu menyimpan berbagai data mereka pada suatu tempat penyimpanan digital yang digunakan bersama. Cloud system ini memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk mengakses dan mengunduh data mereka dimanapun mereka berada. Cloud system ini dianggap sebagai indikator dimulainya masa fourth Industrial Revolution.
Cloud system memang memberikan kemudahan bagi para penggunanya, namun disamping kemudahan tadi tenyata cloud system memiliki kelemahan yang cukup mengkhawatirkan. Data yang ada di cloud system ini ternyata riskan untuk diakses dan digunakan oleh orang selain pemilik data. Inilah kejahatan digital yang paling sering terjadi. Pencurian identitas dan data pribadi dari cloud telah sangat sering terjadi dan memakan banyak korban. Pada 2013 terjadi kasus pencurian data digital terbesar dalam sejarah manusia. Pada Juni 2013 Edward Snowden membeberkan fakta bahwa pemerintah Amerika Serikat telah melakukan mengambil dan menggunakan data warga negaranya tanpa sepengetahuan pemilik data. Kasus ini menimbulkan gejolak dalam dunia digital hingga sekarang ini.
Tuminez mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menjaga diri dari kejahatan digital dan menekan jumlah kasus kejahatan digital. Hal pertama yang harus dilakukan adalah kita harus meningkatkan kepedulian kita tentang dunia digital. Kita harus tahu dan paham data apa saja yang kita unggah ke dunia digital. Kita juga memperluas wawasan kita tentang kejahatan digital sehingga kita bisa melakukan usaha preventif pada diri kita sendiri agar kita terhindar dari kejahatan digital.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah negara harus melakukan modernisasi terhadap hukumnya. Hukum Indonesia yang sudah ada sekarang dinilai belum cukup untuk menghadapi berbagai kejahatan digital yang mungkin akan semakin berkembang dimasa datang. Negara juga harus paham betapa pentingnya data pribadi para warga negaranya dan melakukan usaha maksimal untuk menjaga data tersebut.
Hal ketiga yang harus dilakukan adalah meningkat kerjasama dengan sektor swasta yang bergerak dibidang teknologi. Tuminez mengambil contoh ketika Microsoft dan pemerintah Inggris melakukan kerjasama untuk menanggulani kasus pencurian data oleh Ramnit Virus terhadap banyak bank di Inggris. Dengan kerjasama pemerintah dan Microsoft kasus ini bisa diselesaikan dengan cepat dan sangat efektif. Kerjasama seperti ini kedepannya harus semakin sering dilakukan agar pemberantasan dan pencegahan kasus kejahatan digital bisa semakin efektif.
Tuminez menutup seminar dengan mengatakan bahwa teknologi memiliki dua sisi. “Teknologi telah memberikan kita banyak kemudahan dalam kehidupan kita. The good side adalah teknologi telah memberikan kemudahan dalam telekomunikasi, merintis usaha, dan memantau berbagai hal dalam kehidupan kita. Sisi yang satunya lagi adalah The bad. The bad yang saya maksud disini adalah kemajuan teknologi memberikan cara dan modus baru bagi para kriminal untuk melakukan tindakan kejahatan. Kita jangan terlena dengan segala kemudahan yang mereka berikan dan harus mewaspadai terhadap segala kemungkinan baik kemungkinan positif maupun kemungkinan negatif kedepannya nanti” kata Tuminez menutup seminar pada sore itu. (Dana)