• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Sinergi Antarkelompok Masyarakat dan Hukum, Usaha Cegah Disrupsi Teknologi di Indonesia

Sinergi Antarkelompok Masyarakat dan Hukum, Usaha Cegah Disrupsi Teknologi di Indonesia

  • Berita, PUB
  • 22 Oktober 2017, 12.58
  • Oleh: fisipol
  • 0

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkirakan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 ini mencapai 132,7 juta orang. Angka tersebut terhitung cukup tinggi jika disandingkan dengan jumlah populasi Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa. Artinya, dapat disimpulkan bahwa separuh dari populasi penduduk Indonesia sudah melek teknologi. Kedepannya, tidak bisa dipungkiri, setiap penduduk Indonesia bahkan dunia akan terhubung dengan jaringan internet. Hal ini didasari atas revolusi teknologi yang begitu cepat merambah hampir seluruh kehidupan manusia. Keadaan ini tentu akan membawa perubahan yang besar di dalam tatanan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan mitigasi resiko dan tata kelola yang tepat guna mencegah perubahan ke arah negatif.

Melalui diskusi panel yang bertajuk “Tata kelola Internet dalam Keranjang Sosial Budaya, Ekonomi, dan Hukum Regulasi” Departemen Politik Pemerintahan mencoba untuk mengulas persoalan tersebut. Diskusi yang merupakan rangkaian acara Polgov Days ini menghadirkan Dony Budhi Utoyo selaku Direktur Eksekutif Information, Communication, and Technology (ICT) Watch dan tenaga ahli Kominfo Republik Indonesia sebagai pembicara. Selain itu, pada kesempatan ini juga dihadiri oleh Arfi Bambani Amri selaku Chief Content Officer Selasar dan Sekretariat Jendral Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Dalam pemaparannya, Budhi mengungkapkan bahwa Indonesia harus siap dengan serbuan teknologi yang ada. “World bank sudah wanti-wanti yang bidang teknologi, kalau Indonesia, kalau kita negara tidak siap dengan distraktif teknologi maka yang terjadi adalah informasi yang diumbar sana sini, makanya perlu policy,” ungkapnya. Salah satu yang paling ketara dari distraktif teknologi adalah muncul industri kebencian dan radikalisme di internet.

“Ada ibu-ibu tanya kalau adzan mesti harus terdengar ya, eh langsung ada ibu-ibu yang maki-maki muazin, disuruh berhenti. Disebar kebenciannya. Radikaliseme internet yang lintas batas, ada juga anak kecil Indonesia yang terekrut ISIS dan tewas. Bagaimana ISIS melakukan perekrutan hingga targetnya Indonesia, ya lewat internet,” papar Budhi.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan cyber security untuk mencegah adanya disrupsi teknologi. Budhi mengungkapkan bahwa untuk mencapai cyber security harus melalui multi-stakeholder approach. Pendekatan yang melibatkan banyak kelompok maupun individu seperti private sector, civil society, technical community, academia, dan governments. Dimana seluruh stakeholder akan bekerja pada pijakan yang sama.  

Arfi menambahkan dalam menghadapi disrupsi teknologi perlu adanya hukum regulasi yang tepat dan tegas. Hal ini dikarenakan disrupsi teknologi sangat berkaitan dengan pelanggaran etika yang ada. “Etika adalah basis dari hukum, jadi sebuah pelanggaran hukum sudah pasti adalah pelanggaran etika, tapi tidak semua pelanggaran etika adalah pelanggaran hukum. Itu menunjukkan etika adalah basis dari hukum,” jelasnya.

Persoalan privasi misalnya, jika semua terkomputerisasi akan sulit membentengi privasi kita. Arfi mengungkapkan bahwa persoalan tersebut adalah isu yang santer dibicarakan oleh aktivis-aktivis kebebasan berekspresi. Banyak pengguna internet yang tidak bisa memilah mana wilayah privasi dan mana wilayah publik. Pada akhirnya persoalan ini akan berujung pada bullying yang banyak terjadi di media sosial.

“Media sekarang misalnya yang sering menjadikan status seseorang menjadi bahan berita. Bayangkan sekelas media saja seperti itu apalagi warga negara biasa. Ini juga mengarah ke bullying, itu sebenarnya hal-hal privasi yang diungkapkan orang lalu dijadikan bahan untuk membully orang tersebut,” ungkapnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan hukum regulasi yang tepat untuk menangani persoalan tersebut. (/ran)

Sinergi Antarkelompok Masyarakat dan Hukum, Usaha Cegah Disrupsi Teknologi di Indonesia

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY