Kompetisi & Expo Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2016 telah resmi diadakan pada tanggal 5 September 2016. SOPREMA sebagai kompetisi sociopreneurship berskala Nasional. SOPREMA yang akan diadakan dari tanggal 5-7 September 2016 ini diikuti oleh 219 orang yang berasal dari 22 provinsi di Indonesia. 219 peserta ini kemudian akan bersaing dengan satu sama lain dan akan dipilih enam orang terbaik sebagai pemenang SOPREMA 2016
Rangkaian acara SOPREMA dimulai dengan seminar yang berjudul “Inspiring Sociopreneur”. Seminar ini mengundang Hari Siaga Amiarso dari BRI, Inisiator asuransi sampah dan founder homemedika yaitu Dr. Gamal Albinsaid, CEO dari Tenun Lawe yaitu Adinindyah, dan Staff Ahli Menpora bidang ekonomi Kreatif yaitu Dr Jonni Mardizal, M.M. yang bertindak sebagai Keynote speaker dalam seminar ini.
Seminar dibuka dibuka oleh Jonni Mardizal sebagai keynote speaker dalam seminar ini. Dalam kesempatan ini Jonni menekankan bahwa sociopreneur yang baik itu tidak hanya bisa dilihat dari seberapa besar keuntungan yang telah dia dapatkan, namun juga bagaimana pengusaha tersebut bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan disekitarnya. “Salah satu indikator seorang sociopreneur yang sukses adalah bagaimana usaha yang sedang dijalani tersebut bisa mengangkat kualitas hidup dan membantu lingkungan sekitarnya” Begitu kata beliau.
Seminar dilanjutkan oleh Hari Siaga Amiarso. Hari dalam kesempatan kali ini menceritakan tentang bagaimana pentingnya inovasi dalam menjalankan usaha. Sebagai contoh Hari menceritakan tentang bagaimana BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki satelit sendiri. Satelit yang baru saja diluncurkan pada bulan Juli lalu ini bertujuan untuk memudahkan transaksi online banking bagi para nasabahnya. Penggunaan satelit ini diatur dan dikembangkan oleh intelektual muda dari Indonesia dari Indonesia. Menurut Hari, BRI telah berhasil melakukan inovasi yang bermanfaat bagi BRI sendiri dan lingkungan khususnya pemuda Indonesia. Dengan adanya program peluncuran ini BRI bisa memaksimalkan layanannya bagi para nasabah dan Indonesia sekarang sudah memiliki sekelompok anak muda yang memiliki kemampuan di bidang saintek khususnya tentang satelit.
Narasumber berikutnya yang mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman adalah Adinindyah. Adinindyah adalah CEO dari Tenun Lawe. Dalam kesempatan kali ini Adinindyah berbagi pengalamannya dalam merintis dan mengembangkan usaha Tenun Lawe. Adinindyah mengatakan bahwa akan ada banyak sekali hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh seorang entrepeneur dalam merintis dan mengembangkan usahanya. Hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah rasa cinta terhadap hal yang mereka lakukan. Rasa cinta ini akan memberikan nilai lebih kepada usaha mereka di mata konsumen dan lingkungan sekitar. Adinindya berkata “Bagi seorang socialpreneur, sebuah value dari apa yang anda lakukan menjadi sangat penting. Value ini akan menarik minat konsumen dan lingkungan sekitar akan tertarik untuk terlibat dalam usaha anda. Bagaimana cara meningkat value dari usaha anda? Cintai apa yang anda lakukan sepenuh hati dan value dari usaha yang anda lakukan akan menjadi sangat bagus”.
Narasumber terakhir yang membagikan pemikirannya adalah Dr Gamal Albinsaid. Dr Gamal Albinsaid adalah inisiator dari program Asuransi Sampah dan founder dari HomeMedika. Gamal mengangkat tentang kondisi perekonomian Indonesia yang cukup menarik. Indonesia merupakan negara yang dalam 3 tahun terakhit memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Sayangnya hal ini juga dibarengi dengan semakin tingginya tingkat kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia. Gamal juga membahas tentang Indonsia yang dalam beberapa tahun kedepan akan mengalami Surplus Demografi. Surplus demografi adalah masa dimana jumlah antara individu dalam masa usia kerja jauh melebihi jumlah individu diluar masa usia kerja. Gamal kemudian mengatakan bahwa Indonesia dalam masa surplus demografi ini memiliki kesempatan untuk memperkecil tingkat kesenjangan ekonomi dan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya secara bersamaan. Socialpreneurship adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk mencapai hal tersebut. Hal ini dikarenakan dalam socialpreneurship, seorang entreprenur tidak hanya meningkatkan kesejahteraannya sendiri namun juga meningkatkan tingkat kesejahteraan lingkungan sekitarnya.
Gamal berpesan kepada seluruh peserta seminar agar bersabar dan menikmati prosesnya. Ada tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang socialpreneur agar dia bisa berhasil. “tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang socialpreneur adalah Sincerity, Love what you do, dan dedication. Sincerity akan membuat semua yang kita kerjakan akan lebih mudah, love what you do akan membuat kita bisa menikmati segala proses pengembangan usaha, dan dedication akan memberikan kita kekuatan untuk melewati masa-masa sulit dalam mengembangkan usaha” begitu pesan Gamal sembari menutup sesi sharing dengan narasumber.
Seminar ini kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Yousure untuk narasumber. Penyerahan cinderamata diwakili oleh bapak Dr M Najib Azka, M.A selaku ketua Yousure FISIPOL UGM dan diterima langsung oleh ketiga narasumber. (Dana)