Soprema UGM: Gabungkan Kewirausahaan dengan Isu Sosial Lingkungan

Yogyakarta, 21 Oktober 2022—Sociopreneur Muda UGM kembali menggelar seminar mengenai perkembangan dunia bisnis Era Society 5.0. Beberapa pembicara terkemuka dihadirkan untuk mengelaborasi pemikiran dan idenya dalam inovasi sociopreneur masa kini. Acara yang digelar pada Jumat (21/10) itu telah diikuti oleh lebih dari 200 peserta, baik secara daring maupun luring.Seminar dengan tema “Resiliensi Sociopreneur Muda di Era Society 5.0” ini membahas tuntas topik kolaborasi Penta-Helix yang menjadi peluang baru di sekor-sektor wirausaha. Kolaborasi ini merupakan konsep kerjasama gabungan antara berbagai pihak di bidang Academic, Bussiness, Community, Government, dan Media. Inovasi ini hadir untuk menjadi salah satu resolusi dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM Indonesia. Melalui kerjasama ini, sociopreneur muda diharapkan mampu mewujudkan inovasi yang tidak hanya berlandaskan pada keuntungan ekonomi, namun juga perubahan sosial. Kemunculan UMKM juga menjadi sektor strategis untuk mempertahankan ekonomi Indonesia pada Resesi 2023.

Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir menjadi keynote speaker dalam menjelaskan rencana pembangunan pemerintah untuk membangun ekonomi Indonesia. Tidak hanya itu, guna mendapatkan sudut pandang inovasi bisnis yang nyata, Soprema UGM mengundang tiga pembicara lain yang ahli di bidangnya, yaitu Rezky Wulan sebagai Co-Founder Sekolah Finansial, Muhammad Naufal selaku CEO Carbon Addons, dan Syaifa Tania sebagai dosen Fisipol UGM. 

Pesatnya pertumbuhan start-up tidak membuat tingkat kegagalannya menjadi rendah. Poin penting dalam membangun sebuah bisnis adalah mengedepankan value proposition atau nilai yang ditawarkan pada konsumen. “Dalam value proposition ini kita akan melihat sebetulnya konsumen itu membutuhkan apa, konsumen akan mendapatkan apa, dan value dari produk atau layanan yang kita berikan itu pembedanya apa,” ucap Tania. Ia menambahkan, nilai jual tersebut bisa dimulai dengan menonjolkan keunikan produk yang dimiliki dengan produk yang lain.

Seminar Soprema ini juga turut membahas isu lingkungan sebagai bagian dari sociopreneur. Salah satu isu lingkungan yang kerap menjadi bahasan adalah pengurangan emisi karbon. Inovasi bisnis modern didorong untuk dapat menghasilkan inovasi yang bernilai ekonomi, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Muhammad Naufal, menyampaikan bahwa Carbon Addons menjadikan pengurangan emisi karbon sebagai target utama usaha mereka. “Dari luar terlihat bahwasannya kita perusahaan berbasis teknologi dan lingkungan, tapi sebenarnya di proyek kita ada aspek-aspek sosial yang kita lakukan. Kami melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar proyek karbonnya,” tutur Naufal. (/tsy)