Yogyakarta, 31 Maret 2023─Social Research Center (SOREC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dalam menggelar acara CyberTalk yang bertajuk “Gotong Royong Ilmu untuk Revolusi Mental di Era Siber”. Acara yang diadakan pada Jumat (31/3) di Auditorium Mandiri Fisipol UGM tersebut juga menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Symbolic.id.
Diselenggarakannya acara CyberTalk merupakan salah satu upaya untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam aspek Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. “CyberTalk merupakan salah satu wujud gotong royong di mana perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas teknis bekerja dama dalam rangka memperbaiki Indonesia terkait revolusi mental, apalagi dalam era siber,” ungkap Yudho Giri Sucahyo, ketua PANDI, ketika memberi sambutan.
Wawan Mas’udi, Dekan Fisipol UGM, menyambut baik kerjasama antara SOREC dan PANDI. Dirinya menyebut bahwa kolaborasi antar sektor merupakan kunci untuk mendukung gerakan revolusi mental. Deputi V Kemenko PMK, Didik Suhardi, turut mengamini perkataan Wawan ketika menyampaikan Keynote Speech dari Muhadjir Effendy, Menko PMK. “Revolusi mental merupakan gerakan yang tak mungkin hanya dikerjakan oleh pemerintah, tetapi oleh semua pihak,” ucap Didik.
Peran perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan dalam upaya mendorong revolusi mental berkaitan dengan pendidikan karakter. Menurut Ova Emilia, Rektor UGM, penting untuk tetap memberikan sentuhan-sentuhan manusiawi di tengah perkembangan teknologi yang kian mutakhir. “Mental merupakan modal dasar kita dalam menghadapi perubahan teknologi. Kalau kita mampu beradaptasi dengan baik dan tetap menjaga humanity, tentu kita tidak akan terseret untuk menyalahgunakan teknologi,” tukas Ova.
Pemerintah juga turut mengambil peran dalam upaya ini. Salah satunya oleh Kemenko PMK menginisiasi program bertajuk “Gerakan Peduli Santun dan Tertib di Media Sosial” sebagai salah satu upaya menjadikan media sosial sebagai ruang yang positif. Program tersebut juga krusial mengingat beberapa tahun silam terdapat temuan bahwa netizen Indonesia dinilai sebagai salah satu netizen yang paling tidak sopan. Hal tersebut disampaikan oleh Katiman, Asisten Deputi V Kemenko PMK.
CyberTalk juga diisi oleh berbagai narasumber lainnya, yaitu Noe Letto, Direktur Symbolic.id serta Falikhul Ishbah, Dosen dan Peneliti SOREC dan dimoderatori oleh Ade Siti Barokah dari The Asia Foundation. (/tt)