Munculnya krisis pada 1997 dan terakhir pada 2008 menyebabkan guncangan hebat perekonomian dunia tak terkecuali di Indonesia. Meski saat ini ekonomi sudah membaik, kekhawatiran terjadinya krisis ekonomi dunia seperti tahun-tahun sebelumnya masih menghantui. Di sisi yang lain, krisis yang dialami negara adidaya Amerika Serikat dan Eropa pada kenyataanya juga berdampak pada perekonomian negara lain. Hal itu berarti ketergantungan atau keterhubungan perekonomian dunia makin terasa pada era global saat ini. Apalagi dengan perpindahan kapital yang sangat banyak pun cepat ternyata sangat mempengaruhi perekonomian dunia.
fisipol
Ditulis oleh Bayu Dardias
Dosen Jurusan Politik dan Pemerintahan
Fisipol UGM
Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan dua kali Sabdaraja dalam selisih lima hari. Sabdaraja pertama menyingkirkan rintangan kultural yang menghambat GKR Pembayun menjadi Putri Mahkota. Sabdaraja kedua menegaskan perubahan nama GKR Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Menilik gelar Putra Mahkota yang umumnya bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hanom Amengku Negara Sudibaya Raja Putra Narendra Mataram, pesan Sultan jelas; Pembayun adalah Putri Mahkota.
Senin (4/5) siang, Perpustakaan Pusat UGM bekerja sama dengan Perpustakaan Fisipol UGM mengadakan sosialisasi kebijakkan baru terkait sistem Unggah Mandiri baik skripsi dan tesis. Acara yang bertempat di ruang BA 109 ini, merupakan bagian dari proses pengenalan mengenai kebijakkan baru milik Perpustakaan Pusat UGM yang dikeluarkan khusus pelaporan karya akhir mahasiswa.Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan Ide Yunianto, S.Si, staf Bidang Pengembangan Sistem dan Aplikasi Perpustakaan Pusat UGM sebagai pemateri sosialisasi.
Selasa (5/5) siang, Institute of International Studies (IIS) UGM menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Bilateral Relations Between Indonesia and South Korea. Acara ini menghadirkan H.E Cho Tae-Yong, Ambassador of the Republic of Korea in Indonesia sebagai pemateri dan Suci Lestari Yuana, MIA (Dosen Hubungan Internasional) sebagai moderator. Kuliah umum yang bertempat di Ruang Seminar Timur Lt. 2 ini, diikuti tidak hanya dari Jurusan Hubungan Internasional, tetapi juga dari Jurusan Bahasa Korea dan Psikologi. Kegiatan ini merupakan bagian dari serial diskusi selama bulan Mei 2015 yang diselenggarakan oleh IIS UGM.
Pemberian gelar baru di lingkungan keraton adalah suatu hal yang lumra. Tetapi di balik nama atau gelar baru yang disematkan pada seseorang ada konsep tanggung jawab dan fungsi yang harus dijalankan.
Hal tersebut diungkapkan Prof dr Purwo Santoso, Guru Besar Fakultas Ilmu sosial dan Politik (fisipol) UGM menanggapi pemberian nama baru bagi GKR Pembayun.
“Setiap pemberian nama dan gelar baru akan ada peran yang didistribusikan atau komitmen yang janjikan. Tetapi untuk pemberian nama dan gelar kepada GKR Pembayun itu urusan keraton, saya juga asih menunggu penjelasan mengenai hal tersebut,” ujar Ketua Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini.
Dendi Raditya Atmosuwito
Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM
30 April – 1 Mei masih dalam rangka memperingati 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung Jawa Barat diadakan Asian-African Student Conference (AASC) atau Konferensi Mahasiswa Asia Afrika 2015 (KMA) di Gedung Merdeka. Konfrensi ini merupakan yang kedua kalinya digelar, setelah konferensi pertama yang juga digelar di Bandung pada tahun 1956.
Dalam KMAA 2015 ini mengangkat enam fokus isu untuk dibahas. Keenam fokus isu tersebut yatu merumuskan strategi untuk mendorong peran kepemimpian mempromosikan nilai budaya Asia-Afrika, pendidikan inklusif, enterpreneurship, media sebagai pilar proses demokrasi, sumber terbuka untuk kemandirian digital, dan jaringan global mahasiswa Asia-Afrika.
Pakar politik dan Pemerintahan dari Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias Kurniadi mengatakan, perubahan nama gelar itu akan berfek cukup luas. Sebab gelar sudah tercantum dalam Ketentuan Umum Pasal 1 poin 4 UUK. Pasal itu sengaja tidak menyebutkan angka “Sedasa” karena mengibaratkan gelar tidak berubah.
Bayu juga menilai, adanya Sabdatama yang dikeluarkan yang dikeluarkan Sultan HB X pada Jumat (6/3) lalu di Bangsal Kencana, dan ditambah adanya Sabdaraja pada Kamis (30/4) di Sitihinggil, menunjukkan Sultan sedang beupaya memuluskan pewaris tahta dari keturunan biologisnya.
Pemandangan yang muncul di rusunawa Kabupaten Sleman, khususnya di Rusunawa Dabag di Dabag, Condongcatur, Depok, Sleman, terlihat bukan seperti rusunawa yang diharapkan. Sesuai peraturannya, rusunawa didirikan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Rusunawa adalah program pemerintah membantu MBR, dengan menyediakan perumahan dalam bentuk rumah susun yang dapat disewa dalam waktu tiga tahun, sampai penghuni mendapat rumah sendiri, dan dapat diperpanjang sampai dua tahun untuk memiliki rumah sendiri.
Penulis adalah PhD Candidate Australian National University
Dosen JPP Fisipol UGM
Setelah eksekusi mati terhadap terpidana Dua Bali Nine, Myuran Sukamaran dan Andrew Chan dilaksanakan, Pmerintah Australia langsung mengumumkan langkah diplomatis yang sudah lama dipersiapkan. Tony Abbott, Perdana Menteri Australia yang sudah memanggil duta besarnya untuk RI, Paul Grigson untuk konsultasi. Mari kita melihat kronologi persoalan ini lebih jelas.
Kasus Bali Nine, atau sembilan orang warga Australia yang ditangkap karena narkoba berawal dari sebuah telepon agen travel Australia ke rumah keluarga Lee Rush, ayah Scott Rush salah satu terpidana pada April 2005. Agen travel tersebut mengonfirmasi Lee Rush bahwa Scott Rush akan terbang ke Bali. Lee Rush sadar anaknya tidak memiliki uang dan paspor untuk pergi ke Bali dan sudah bermasalah dengan narkoba sejak SMP.
Dikeluarkannya Sabdaraja oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (30/4) mengisyaratkan perpecahan di internal keraton semakin meruncing. Ini dilihat dari tidak semua kerabat keraton yang hadir dalam acara yang digelar di Siti Hinggil, tempat sakral untuk penobtan Raja tersebut dilaksanakan.
Seorang kerabat keraton yang hadir dalam acara tersebut, dirinya tidka menyangka bahwa Sultan akan mengeluarkan Sabdaraja yang berisi mengenai perubahan gelar yang adalah paugeran. “Sebenanrnya sudah empat hari lalu direncanakan. Info awalnya hanya ngarso dalem mau mengeluarkan sabda. Tapi saya enggak tahu kalau isinya seperti itu,” katanya.