Yogyakarta, 29 Oktober 2024─Untuk membedah visi-misi calon kepala daerah se-DIY, Bulaksumur Roudbtable Forum (BRF) The Clinics membuka ruang diskusi interaktif yang mempertemukan berbagai pihak mulai dari kandidat, akademisi, dan masyarakat sipil. Bulaksumur Roundtable Forum (BRF) adalah acara diskusi akademik yang dilakukan secara berkala, dengan fokus pada tema pembangunan berkelanjutan. Dalam putaran kali ini, BRF akan melakukan klinik bedah program pada calon bupati-wakil bupati dan walikota-wakil walikota seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
SDGs 16: Peace Justice and Strong Institutions
Beberapa tahun terakhir, prinsip “inklusif dan berkelanjutan” telah diadopsi menjadi prinsip dasar program-program pembangunan di Indonesia. Melanjutkan analisis GEDSI (gender equality, disability, social inclusion) di tingkat nasional yang dilakukan oleh Sekretariat INKLUSI pada tahun 2021, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) melakukan analisis GEDSI di tiga provinsi, yaitu Aceh, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan pada tahun 2023 guna menangkap isu-isu GEDSI di daerah.
Yogyakarta, 22 Oktober 2024─Tim Kajian Inklusi Sosial dan Kewargaan Demokratik Fisipol UGM menggelar acara diseminasi bertajuk “Membaca Inklusi Sosial dari Daerah”. Acara yang diselenggarakan secara hybrid pada hari Selasa (22/10) dihadiri oleh berbagai komunitas dan kalangan yang memiliki perhatian besar terhadap isu-isu inklusi sosial.
Acara ini membahas dua riset yang telah dilakukan sejak tahun 2020. Salah satu dari dua riset yang dibahas dalam acara ini mengambil judul “Darma, Bukan Derma: Inklusi sebagai Proyek Kewargaan” yang menganalisis situasi GEDSI di enam kota/kabupaten, yaitu Banda Aceh dan Bireuen (Aceh), Makassar dan Maros (Sulawesi Selatan), serta Bantul dan Yogyakarta (DI Yogyakarta).
Yogyakarta, 27 September 2024─Dalam inisiatif penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia, mahasiswa Fisipol UGM menyelenggarakan Pekan Kesenian 2024. Festival tersebut dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 23 hingga 27 September 2024.
Festival ini berfungsi sebagai wadah menunjukkan ekspresi kreatif mahasiswa FISIPOL dalam memaknai isu-isu sosial. Tahun ini, Pekan Kesenian Fisipol mengusung tema yang bertajuk “Selametan Terlahirnya Kembali Ingatan.” Tema tersebut dipilih sebagai pengingat akan isu-isu pelanggaran hak asasi manusia dan pembungkaman ruang publik di Indonesia. Dengan fokus pada peristiwa September Hitam, Pekan Kesenian berusaha merefleksikan peristiwa sosial, budaya, dan politik yang telah membentuk bangsa sepanjang sejarah.
Yogyakarta, 20 September 2024─Sebagai bentuk demokrasi langsung bagi seluruh rakyat Indonesia, Pemilu 2024 masih punya segudang evaluasi yang berkaitan dengan hak difabel dan keinklusifannya. Hal ini karena banyak penyandang disabilitas yang merasa tidak terwakilkan dan tidak mendapatkan akomodasi yang layak. Oleh karena itu, FJK 2024 mengusung tema “Pemenuhan Hak Difabel dalam Pelaksanaan Pemilu”.
Acara yang diselenggarakan di Taman Sansiro Fisipol ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, termasuk tenant interaktif dan penampilan teman-teman difabel. Menurut Nugroho Prasetyo Aditama, Ketua BEM KM UGM 2024, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di antara peserta serta menyoroti pentingnya inklusivitas dalam partisipasi politik.
Yogyakarta, 19 September 2024─Menanggapi serangkaian tindakan pemerintah yang dinilai menyelewengkan demokrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM menginisiasi gerakan warga kampus dalam Seminar Nasional Dies Natalis Fisipol ke-69. Acara ini digelar pada Kamis (19/9) dengan tema “Gerakan Politik Kewargaan Kampus untuk Merespons Regresi Demokrasi, Disrupsi Digital, dan Krisis Ekologi”. Dialog regresi demokrasi kali ini membahas tiga topik penting bersama pembicara dari kalangan pakar, politisi, dan akademisi.
Yogyakarta, 19 September 2024—Krisis iklim, geopolitik,serta ketegangan ekonomi saat ini tengah menjadi masalah global. Dalam pidato berjudul “Urgensi Menavigasi Prakarsa-Prakarsa Universitas dalam Merespons Polikrisis dan Mempromosikan Demokrasi Inklusif”, Prof. Dr. Suharko, S.Sos., M.Si memaparkan analisanya terhadap dampak situasi global terhadap masa depan, termasuk dalam konteks pelaksanaan demokrasi. Pidato tersebut disampaikan sebagai rangkaian Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM ke-69 pada Kamis (19/9).
Yogyakarta, 14 September 2024─Gerakan #KawalPutusanMK yang tersebar secara masif di media sosial menjadi bentuk aktivisme digital yang berpotensi mendorong perubahan sosial. Fenomena digital yang terjadi beberapa minggu terakhir ini menunjukkan kekuatan kolaboratif, baik dari para aktivis dan jurnalis untuk mengawal prinsip demokrasi.
Guna mengawal aktivisme lebih lanjut, Magister Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM menyelenggarakan diskusi dengan mengundang Firda Ainun sebagai pegiat isu gender dan demokrasi, juga Raymundus Rikang sebagai praktisi jurnalis di Tempo.
Yogyakarta, 13 September 2024—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM menggelar serangkaian acara dalam rangka Peluncuran Dies Natalis ke-69 Fisipol UGM pada Jumat (13/9). Tahun ini, tema Dies Natalis yang diangkat adalah “Memperkokoh Inisiatif-inisiatif Sosial Merespons Kemunduran Demokrasi, Disrupsi Digital, dan Krisis Iklim”. Sebagai pembukaan, Fisipol UGM mengundang segenap civitas akademika untuk mengikuti beragam aktivitas menarik untuk memperkuat silaturrahmi.
Tema Dies kali ini dipilih berdasarkan tiga flagship atau fokus utama Fisipol UGM dalam mendorong kemajuan nasional. Melalui sambutannya, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni, Fina Itriyati, Ph.D. menegaskan makna dibalik tema Dies Natalis Fisipol ke-69. “Melalui Dies ini kita mengambil tema yang selaras dengan tema Dies UGM, jadi ada semangat demokrasi di dalamnya. Saya kira ini salah satu upaya juga untuk turut mengawal demokrasi, dan isu-isu lainnya seperti perubahan iklim,” jelasnya.
Yogyakarta, 11 September 2024—Laos terpilih sebagai Ketua ASEAN 2024 setelah sebelumnya jabatan tersebut diberikan pada Indonesia. Selama Indonesia menjabat, ASEAN telah banyak mengalami perkembangan sektor ekonomi, politik-keamanan, dan sosial-budaya. Saat ini, ASEAN mengalami pergeseran arah kebijakan dari state-oriented menjadi people-oriented. Hal ini menimbulkan polemik peran ASEAN sebagai organisasi regional serta hubungannya dengan urusan negara anggotanya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM bersama ASEAN Studies Center menggelar diskusi guna membahas arah kebijakan organisasi dalam tema “Penguatan Piagam ASEAN: Tinjauan Mekanisme Regional dan Rekomendasi Kebijakan” pada Rabu (11/9). Diskusi ini menghadirkan tiga panelis dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pakar politik dan hubungan internasional UGM, serta Centre for Strategic and International Studies (CSIS).