Mahasiswa yang mempelajari cabang-cabang ilmu sosial diharapkan terus rajin membaca, belajar dari dosen, sembari menjaga skeptisisme dan melakukan cross-checking. Propaganda yang terkandung dalam riset-riset yang telah dipublikasikan seringkali lolos dari daya kritis para intelektual di perguruan tinggi. Oleh karena itu, diskusi terbuka menjadi esensial dalam usaha mencapai konsensus demi mengatasi pelbagai permasalahan bangsa.
Hal in dinyatakan oleh Dr. Resvirond Baswir dan Prof. Max Lane dalam diskusi MAP-Corner Klub bertajuk “Ekonomi (Politik) dan Perkembangan Ilmu Sosial di Indonesia”, Selasa (20/2). Keduanya sepakat bahwa keadaan bangsa Indonesia beserta permasalahannya saat ini merupakan akibat dari sebab-sebab yang terdahulu. Perang Dingin menjadi latar waktu yang paling krusial. Namun, dalam proses membangun bangsa, rakyat Indonesia dirundung rasa takut untuk secara bebas mendiskusikan sejarah, terutama semasa Orde Baru. Padahal, di masa ini, propaganda Barat yang menentang kapital bentuknya sangat “halus”, yakni dalam bentuk buku hasil riset.