Yogyakarta, 26 Februari 2023─Berkembangnya dunia digital membuat arus komunikasi menjadi lebih kompleks. Tidak hanya karena kemudahannya, dunia digital telah memberikan disrupsi besar dalam hal periklanan ataupun image branding. Fenomena ini tentunya menuntut generasi saat ini untuk dapat memahami bagaimana mengelola citra diri yang berkualitas di masyarakat. Permodalan Nasional Madani (PNM), salah satu anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bergerak di bidang permodalan dan pengembangan usaha mikro pun memiliki tanggung jawab sosial untuk turut andil dalam pemberdayaan masyarakat era digital. Melalui talkshow bertajuk “Seni Bercerita Membangun Citra”, PNM memenuhi peran tersebut dengan menyasar generasi muda.
“Anak muda di era ini saya kira harus bisa memberikan cerita, membangun narasi, agar dapat membangun komunikasi persuasi yang baik. Kemampuan ini banyak dibutuhkan di perusahaan atau institusi tertentu untuk membuat citra baik di masyarakatnya,” ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., MPA.,Ph.D dalam sambutannya. Talkshow ini menggaet dua narasumber utama, yaitu Syaifa Tania, S.I.P., M.A dan influencer lokal Yogayakarta, Muchamad Nurcahyo Romadhoni. Kedua narasumber memberikan sudut pandang komprehensif dari segi praktisi/ahli dan orang yang berkecimpung langsung di dunia influencer digital.
“Teori siapa, berkata apa pada siapa, melalui apa, dan dengan dampak apa itu memang teori klasik ya, tapi sebenarnya masih sangat relevan di era sekarang. Apalagi dengan adanya dunia digital sekarang, in which channel ini sangat penting,” tutur Tania. Ia menambahkan, bahwa komunikasi di era digital ini berkaitan erat dengan kehumasan. Humas tidak hanya terbatas pada nama sebuah divisi dalam institusi tertentu, tapi sesungguh setiap orang menjalankan fungsi kehumasan. Dalam hal ini, orang-orang dalam sebuah institusi pasti menjalin komunikasi juga dengan pihak luar baik formal maupun informal, dan dalam proses tersebut terjadilah fungsi kehumasan secara tidak langsung.
Membangun citra dan branding diri tidak melulu soal bagaimana seseorang bisa tampil di depan kamera, juga tidak hanya terbatas pada orang-orang dengan kecakapan berbicara di depan umum. “Apakah orang-orang introvert tidak bisa menjalankan fungsi kehumasan dan branding? Tentu bisa. Contohnya melalui fungsi community relationship di media sosial. Sebaik apapun kontennya, kalau tidak memiliki engagement dan community relationship yang baik, maka branding diri ini tidak bisa dicapai dengan baik,” ungkap Tania.
Muchamad Nurcahyo Romadhoni atau yang akrab dengan sebutan Ron Weasley merupakan salah satu influencer lokal dengan 80.000 lebih pengikut. Ron banyak berkutat pada konten travelling dan kuliner lokal di Yogyakarta melalui hastag #AnakKampungJugaKeren. “Awalnya karena aku orangnya suka jalan-jalan, dan aku juga berasal dari kampung kan jadi dibuatlah hastag #AnakKampungJugaKeren. Hastag ini nggak hanya dibuat untuk aku, tapi mungkin ada influencer di luar sana yang lagi jalan-jalan di desanya ataupun anak-anak di kampung kaya aku gini juga bisa pakai hastag itu,” tutur Ron. (/tsy)