Selama 6 hari, tiga mahasiswa Fisipol yakni Tasha Nastiti Waris (Jurusan Politik dan Pemerintahan), Bastian Widyatama (Jurusan Politik dan Pemerintahan), dan Anditya Nurina (Ilmu Komunikasi) bertandang ke negeri Gajah Putih, Thailand dalam acara pertukaran budaya. Ketga mahasiswa ini merupakan delegasi UGM bersama dengan 18 mahasiswa lainnya dalam kegiatan Indonesia-Thailand Friendship and Cultural Exchange Program (ITFCP 2014). Acara yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 15 Mei 2014. Acara ini pada dasarnya bertujuan untuk menyambut Asean Community yang akan diselenggarakan pada tahun 2015. Oleh karena itu, program tersebut menjadi wahana penting untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan kebudayaan sebagai satu kesatuan wilayah yang disebut sebagai Asean. Kegiatan ini diinisiasi oleh Universitas Chulalongkorn, Thailand , dan beberapa universitas di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, dan lain sebagainya. Maka tidak heran jika yang ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut bukan hanya dari UGM saja. Terdapat tiga poin penting dalam misi kebudayaan ini. Pertama, para delegasi Indonesia mendiskusikan Asean Community 2015 bersama dengan salah satu perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok. Dari diskusi tersebut, para delegasi dan pihak kedutaan dapat mengambil beberapa pelajaran berharga terkait dengan kesiapan Indonesia dan Thailand dalam menyambut Asean Community 2015. Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang paling siap dalam menghadapi Asean Community 2015 karena pemerintah setempat telah menerapkan kurikulum tentang Asean di berbagai level pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) sampai tingkat universitas. Selain itu, konektivitas antar daerah di Thailand menjadi kunci penting untuk mendongkrak pemerataan ekonomi. Menariknya, perekonomian di Thailand justru ditunjang oleh sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kedua, diskusi terkait dengan Asean Community dan perbandingan sistem pemerintahan juga dilakukan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok. Diskusi tersebut juga pada dasarnya membahas persiapan Thailand dalam menghadapi Asean Community 2015. Selain itu, beberapa mahasiswa universitas tersebut juga mempresentasikan kondisi sosial dan politik di Thailand yang saat ini tengah terjadi, disambung dengan diskusi yang memaparkan tentang kondisi sosial politik di Indonesia. Ketiga, pementasan seni yang ditampilkan oleh seluruh peserta atau delegasi dari Indonesia. Penampilan tersebut setidaknya berjumlah 15 penampilan. Beberapa kebudayaan yang ditampilkan di Bangkok yaitu pertunjukan wayang suket, tari saman, tari tor-tor, tari kontemporer, tari baris, tari sigeh pangunten, tari nendak bulian, tari sajojo, dan lain sebagainya. Adapun perwakilan dari Fisipol UGM menampilkan kebudayaan wayang suket (Bastian dan Tasha Nastiti) dan tari saman (Anditya Nurina). Selain penampilan dari delegasi Indonesia, pertukaran kebudayaan tersebut juga diramaikan oleh pertunjukan seni dari Thailand oleh beberapa mahasiswa Thailand. Dengan adanya program tersebut, maka diharapkan konektivitas antara mahasiswa Indonesia dan Thailand dapat terjaga dalam rangka menyongsong Asean Community pada tahun 2015. (Via/OPRC)