Yogyakarta, 26 Agustus 2024–Perguruan tinggi dan institusi pendidikan memiliki peran penting dan strategis dalam mengawal demokrasi di Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari fungsi perguruan tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), yang turut mengambil peran dalam hal tersebut, menjunjung tinggi prinsip serta nilai-nilai demokrasi dan berkomitmen untuk terus mendorong demokrasi menuju arah yang lebih baik. Sebagai salah satu perwujudan akan komitmen tersebut, Fisipol UGM memfasilitasi kegiatan Bocor Alus Politik Goes to Campus dengan tajuk “Begal Konstitusi Bagi Demokrasi” yang diselenggarakan pada Senin (26/8) di Auditorium Mandiri Fisipol UGM.
“Saya kira ini merupakan langkah baik dari teman-teman Tempo untuk mengadakan diskusi mengenai demokrasi langsung di pusat ilmunya, di Fisipol UGM,” ungkap Wahyudi Kumorotomo, Guru Besar Fisipol UGM sekaligus Sekretaris Dewan Guru Besar (DGB), ketika memberi sambutan. Wahyudi mengapresiasi antusiasme para mahasiswa yang hadir menyaksikan secara langsung maupun secara daring melalui kanal YouTube Tempo. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari proses demokratisasi dan juga pendidikan politik secara praktikal yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Adapun kegiatan yang diselenggarakan oleh Tempo dan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa UGM tersebut menghadirkan narasumber, yakni Ganjar Pranowo, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); Zainal Arifin Mochtar, Dosen Fakultas Hukum UGM; serta Busyro Muqoddas, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Secara spesifik, diskusi ini mengangkat topik “Pemerintahan Joko Widodo dan Satu Dasawarsa Memutar Demokrasi”.