Yogyakarta, 1 Desember 2020—Dalam rangka berbagi pengalaman mengenai hasil penelitian terkait PESK, GOLD-ISMIA bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada mengadakan webinar bertajuk “Aspek Teknis dan Sosial-Ekonomi Sektor Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)”. Diselenggarakan oleh Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan dan Katadata Indonesia, webinar ini disiarkan secara langsung melalui Zoom Webinar dan kanal Youtube resmi Katadata. GOLD-ISMIA, atau Global Opportunities for Long-Term Development of Artisanal Small-Scale Gold Mining sector – Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-scale Gold Mining, adalah sebuah proyek global yang bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan penggunaan merkuri di PESK dengan cara memberikan bantuan teknis, transfer teknologi, pembentukan kemitraan antara swasta-publik dan akses terhadap pendanaan untuk pembelian peralatan pengolahan emas tanpa merkuri.
Proyek ini mendapatkan dukungan dari UNDP. Di Indonesia, proyek ini dilaksanakan melalui KLHK dan BPPT, jelas Dr. Ir. Rudi Nugroho, M.Eng., Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Mineral BPPT dalam sambutannya. Sebagai awalan webinar, Prof. Panut Mulyono, Rektor Universitas Gadjah Mada juga memberikan sambutan. Namun, sebelum itu semua, webinar ini dimulai dengan video pengenalan tambang emas. Video ini seakan menjadi penjelasan atas latar belakang diadakannya webinar ini. Sebagai awalan juga, webinar ini menampilkan video tarian golek ayun-ayun yang dibawakan oleh unit kegiatan mahasiswa di UGM.
Pembawa acara sendiri menjelaskan makna yang terdapat dalam tarian tersebut. Apa yang diangkat dalam tarian tersebut dianalogikan sebagaimana emas. Setelah itu, pembawa acara mengenalkan moderator yang akan memandu berjalannya diskusi, Dr. phil. Vissia ItaYulianto, Peneliti Pusat Studi Sosial Asia Tenggara, UGM. Setelah diserahkan pada Dr. Ita, Ia kemudian mengenalkan dan menyapa ketiga pembicara yang akan berbagi materi.
Pembicara pertama adalah Dian Hudawan Santoso, S.Si., M.Sc., Dosen Teknik Lingkungan di UPN “Veteran” Yogyakarta. Dalam webinar ini, Dian dengan materi bertajuk “Kelayakan Teknis Penambangan Emas pada Wilayah Pertambangan Rakyat” banyak menjelaskan mengenai kajian teknis pertambangan emas beserta rekomendasinya yang didasarkan pada studi kasus pertambangan di Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Dian menjelaskan mulai dari latar belakang kajiannya, metode yang digunakan, hasil dan pembahasan, hingga rekomendasi atas temuannya.
Pembicara kedua, Nurhadi, Ph.D., Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada, membawakan materi bertajuk “Aspek Sosial-Ekonomi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)”. Sebelum memasuki inti materinya, Nurhadi menjelaskan deskripsi dan dampak PESK terlebih dahulu. Setelah membahas mengenai aspek sosial dan ekonomi dalam PESK, Nurhadi juga memaparkan alternatif-alternatif dengan berbagai macam desain yang dapat dipilih untuk meminimalisir dampak PESK.
Pembicara ketiga, atau pembicara terakhir, Purwanto, S.T., M.T., General Manager UBPE PONGKOR, PT. ANTAM Tbk., hadir dengan materi bertajuk “Pengelolaan Limbah B3 (Tailing) Pengolahan Emas PT. ANTAM Tbk. UBPE Pongkor”. Materi ini berusaha membahas pengelolaan limbah lanjutan dari pengolahan emas yang didasarkan pada pengalaman yang dimiliki oleh Purwanto. Purwanto banyak memaparkan data-data dan dokumentasi dari inti materi yang dibawakannya.
Setelah materi dari Purwanto selesai, Dr. Ita mengarahkan acara untuk memasuki tanya-jawab. Dengan terjawabnya pertanyaan-pertanyaan terpilih dari para peserta, Dr. Ita kemudian mengakhiri webinar dengan sedikit kesimpulan dari keseluruhan diskusi, sebelum mengembalikan acara pada pembawa acara. Tayangan ulang dari webinar ini dapat ditonton di kanal Youtube Katadata Indonesia. (/hfz)