Webinar CDC: Mempersiapkan Diri Menghadapi VUCA di Dunia Kerja

Yogyakarta, 7 Agustus 2020— Bersama dengan PT. YOU, Career Development Center (CDC) Fisipol UGM menyelenggarakan webinar bertajuk “Unlocking YOU: Unlocking the Potentials & Reinventing Professional Growth with Creativity and Agility in VUCA Era” (07/08). PT. YOU merupakan startup yang memproduksi YOUVIT, yaitu produk multivitamin dalam bentuk gummy dengan aneka rasa buah-buahan. Ketiga pembicara dari YOU berbagi tips dalam mencari pekerjaan di era VUCA sekaligus menceritakan pengalaman bekerja di salah satu startup di Indonesia tersebut.

VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) senantiasa menjadi tantangan dalam dunia pekerjaan. Calon pekerja harus melakukan persiapan dengan matang agar tidak kalah saing dan mampu bertahan. Persiapan ini berupa pengembangan kompetensi, merancang curriculum vitae (CV) atau resume yang tepat, dan terus mempelajari hal-hal baru.

Mia Agustina, selaku Head of Human Resources and General Affairs YOU, memaparkan bahwa VUCA dalam dunia kerja adalah situasi yang terus berubah (volatility), tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dipastikan (uncertainty), kompleks (complexity), serta sulit untuk menentukan mana yang benar dan salah (ambiguity). Situasi VUCA bisa semakin meningkat, misalnya di tengah pandemi Covid-19 ini. Perubahan secara tiba-tiba, ribuan informasi yang sulit disaring, situasi yang memburuk dalam berbagai aspek, serta munculnya berbagai asumsi yang sulit dipastikan kebenarannya menyebabkan banyak industri dan perusahaan terganggu.

Fresh graduate maupun calon pekerja lainnya harus mau menyiapkan diri tanpa menunggu pandemi ini selesai. Menurut Mia, kompetensi yang harus dikuasai adalah adaptasi di lingkungan kerja dan tim, tidak mudah menyerah, rasa ingin tahu yang tinggi, pengertian terhadap sesama, proaktif, dan sebagainya. Selain itu, terus mencari informasi dan menjalin relasi juga penting, misalnya melalui aplikasi job hunting atau media sosial, misalnya LinkedIn. Tentunya berbagai persiapan ini harus diimbangi dengan rasa kepercayaan diri yang tinggi.

“Kita yang menciptakan kesuksesan diri kita sendiri,” kata Mia. Oleh karena itu, calon pekerja tidak boleh mudah ragu atau takut salah dalam mengambil langkah menuju kesuksesan.

Pembicara kedua, yaitu Arinta Desy selaku Human Resources Executive & Sr. Talent Acquisition YOU, menjelaskan tips merancang CV dan resume yang tepat. Menurut Desy,  inti dari resume adalah mengiklankan diri sendiri secara singkat tetapi tetap mendetail. Informasi pertama yang harus dimuat dalam resume adalah kontak, terutama nomor ponsel dan alamat e-mail yang profesional (menggunakan nama sendiri). Informasi yang dibutuhkan selanjutnya adalah riwayat edukasi, pengalaman kerja, kompetensi, serta penghargaan atau prestasi.

Bagi para fresh graduate, pengalaman yang dimasukkan bisa berupa pengalaman magang, organisasi, atau proyek. Pelamar lebih baik mengutamakan pengalaman yang relevan dan terbaru agar pelamar tidak kesulitan untuk menjawab apabila ditanyakan saat wawancara. Selain itu, resume yang tepat seharusnya menonjolkan pencapaian yang didapat dari pengalaman yang dimiliki.

Desy juga mengatakan bahwa berjejaring di situs-situs job hunting itu sangat penting. Pelamar kerja bisa mencari-cari informasi lowongan dengan lebih cepat serta lebih mudah untuk menghubungi perusahaan-perusahaan yang dituju.

Pembicara ketiga, Fajrina Khairiza selaku Sales Trainee, mengaku mendapat banyak keuntungan bergabung bersama PT. YOU. Menurutnya, lingkungan bekerja di startup sangat terbuka dan tidak hierarkis. Ia merasa terbimbing untuk belajar dari awal serta mendapat kepercayaan dan dukungan dari atasan.

Fajrina mengaku bahwa bidang yang ditekuninya saat ini cukup berbeda dengan latar belakang pendidikannya di jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik UGM. Akan tetapi, Fajrina merasa hal ini tidak menjadi masalah dan justru membuatnya terus belajar. Oleh karena itu, Ia berpesan agar para calon pekerja untuk terus penasaran dan aktif mencoba hal baru, bahkan yang mungkin berlainan dengan ilmu yang didapat di kelas. Hal tersebut bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri yang bermanfaat dalam menghadapi tantangan VUCA di dunia kerja.  (/Raf)