Yogyakarta, 31 Oktober 2019—“CV bukanlah alat untuk mendapatkan posisi, Ia adalah packaging untuk lolos impresi awal,”ungkap Chalida N Hikmarani yang biasa dipanggil dengan Rani. Ia menjadi pembicara dalam Workshop ABC atau Ayo Bikin CV yang diadakan oleh KOMAKO (Korps Mahasiswa Komunikasi) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM pada Kamis lalu.
Sebagai expert dalam bidang career dan relationship coach yang sudah lama bekerja di Career Development Center, Rani menaruh perhatian yang tinggi terhadap people’s development. “CV berguna untuk banyak hal, sebagai susunan kehidupan, CV, harus dibuat seperti laporan yang “sistematis” mengenai perjalanan hidup atau karir. Namun relevansi tentu hal penting terhadap pekerjaan yang kita lamar,” jelas Rani. Keunggulan diri yang relevan terhadap organisasi, badan apabila untuk melamar beasiswa, atau perusahaan yang dilamar juga tidak kalah penting.
Workshop ini dibagi menjadi dua sesi, dimana sesi pertama diisi oleh Rani yang membahas mengenai konsep CV secara umum dan sesi kedua diisi oleh Mahendra Senoaji, Graphic Designer yang bekerja di DECODE, Ilmu Komunikasi UGM. Rani memberikan banyak informasi mengenai tips dan trick cara membuat CV yang baik. “Harus concise, clear, dan relevan, harus sesuai dengan “karakter” yang dicari,” ujar Rani. Selain itu Ia juga menambahkan bagaimana struktur CV yang baik, seperti urutan informasi diri, tujuan, pengalaman kerja, organisasi, volunteer, serta prestasi dan publikasi.
Selanjutnya sebelum menyusun CV Ia menekankan beberapa hal. “Menyusun CV bukan hanya dalam satu malam secara instan, namun membutuhkan self-evaluation, atau reflection, field research, setelah itu baru menulis first draft,” jelas Rani. “Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti buatlah versi yang bermacam-macam, mudah di edit dan mintalah proofread serta kritik, dan simpan di berbagai format,” tambah Rani.
Banyak sekali mahasiwa yang antusias untuk bertanya mengenai seluk beluk pembuatan CV kepada Rani. Setelah konsep dasar pembuatan CV yang dibawakan oleh Rani, sesi digantikan oleh Mahendra. Sebelumnya, peserta diwajibkan untuk membawa laptop dan menginstall software corel draw yang digunakan untuk pembuatan template.
Selama satu jam mahasiswa diajarkan secara dasar penggunaan corel draw untuk mengimplementasikan cara pembuatan CV yang telah diberikan secara garis besar konsep urgensinya oleh Rani. Melalui software tersebut mahasiswa dapat melakukan eksplorasi dan kreasi terhadap desain CV untuk dapat secara implementatif dilakukan.
Menurut Rani masalah atau tantangan utama yang dihadapi oleh para mahasiswa pada umumnya adalah kurangnya pengalaman dan ketidakrelevanan informasi yang dicantumkan dalam CV. “Banyak mahasiswa yang masih mencantumkan informasi sekolah dasar dan prestasi yang tidak relevan di kuliah. Padahal CV menjadi sangat penting sebagai packaging kita terjaring dalam beasiswa misalnya, dan kepanitaan serta events dan project lainya di kuliah,” ujar Rani. (/fdr)