Yogyakarta, 16 Juni 2021─Keluarga Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik (Gamapi) Fisipol UGM menggelar workshop “Young Generation: Green Campus Actor in Managing Mask Waste” dalam rangkaian Fisipol Healthy Campus Week 2021 (16/07). Workshop dihadiri oleh Hery Yusamandra, Program Manager Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), selaku pembicara.
ADUPI bergerak di bidang pengelolaan sampah, khususnya mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli pada pengelolaan sampah plastik. Semenjak tahun 2015, ADUPI tidak hanya beranggotakan aktor industri, tetapi juga menjangkau bank sampah dan pengepul.
Sejak Covid-19 merebak, masker dan APD berperan utama dalam pencegahan Covid-19, sehingga penggunaannya meningkat. Hery menyebutkan, 2,8 juta limbah masker diproduksi di seluruh dunia dalam semenit. Bahan dasar masker sekali pakai umumnya berupa plastik, yaitu polipropilen (PP). Sementara itu, 72% masyarakat Indonesia masih tidak peduli dengan dampak dan pengelolaan sampah plastik, termasuk masker.
“Kalau kita tidak punya kesadaran bahaya sampah plastik, kita seperti menabung penyakit dan menabung bencana untuk masa depan,” kata Hery. Menurutnya, generasi mendatang yang akan membantu bagaimana cara mengatasi sampah plastik. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang tepat terkait cara pengelolaan sampah plastik yang tepat agar menjadi bahan baku yang berguna.
Hery menyebutkan bahwa sumber sampah memiliki peran untuk memilah dan mengolahnya terlebih dahulu. Masker-masker bekas rumah sakit atau penderita penyakit umumnya akan dibakar menggunakan insinerator, sedangkan masker bekas orang-orang yang sehat bisa didaur ulang atau diolah kembali.
“Kalau pengelolaannya tidak benar, limbah plastik bisa menjadi bencana. Tetapi jika tepat, bisa jadi bahan baku yang ekonomis dan bisa dipakai berulang-ulang,” kata Hery.
Hery menampilkan beberapa tahapan pengolahan sampah bekas masker yang berbahan polipropilen. Pertama, masker perlu disinfeksi dengan alkohol 80% dan direndam dengan detergen selama 30 detik. Setelah itu, bagian bawah dan atas masker serta talinya dipisahkan untuk mendapatkan potongan bahan polipropilen yang siap didaur ulang. Lalu, potongan masker tersebut dikumpulkan dan disimpan dalam wadah sebelum disalurkan pada petugas atau lembaga daur ulang. Hery juga menyarankan untuk mencuci tangan setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut.
Menurut Hery, mahasiswa sebagai aktor green campus adalah perpanjangan tangan ADUPI untuk mengkampanyekan kepedulian masyarakat terkait sampah, terutama sampah plastic selama pandemi. Sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah ini bisa dimulai dari lingkungan sekitar, misalnya keluarga, pasangan, atau teman-teman kita sendiri. (/Raf)