Yogyakarta, 20 Mei 2020 – Jamaah Muslim Fisipol mengadakan rangkaian acara RDF (Ramadhan di Fisipol) 1441H selama bulan Ramadhan. Acara rutin tahunan yang biasanya diselenggarakan satu bulan Ramadhan penuh di Fisipol UGM, kali ini terpaksa diadakan secara daring oleh JMF kabinet Terang Bulan yang diketuai oleh Dzaky Yusuf M, mahasiswa DPP 2019. RDF 1441H dibuka dengan Grand Opening pada 27 April dan ditutup dengan Grand Closing RDF pada 20 Mei 2020 via fitur live Instagram. Rangkaian RDF 1441H kali ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan diskusi, berbagi sembako, lomba poster, dan pengunggahan podcast.
Selama tanggal 27 April-12 Mei 2020, RDF 1441H membuka kesempatan bagi mahasiswa S1 dan diploma dengan mengadakan Lomba Poster Ramadhan di Fisipol yang mengangkat tema besar “Ramadhan Produktif di Tengah Pandemi” sebagai salah satu rangkaian acara. Lomba poster RDF 2020 terbuka untuk mahasiswa seluruh universitas di Indonesia. Maka dari itu, lomba ini secara antusias disambut dan diikuti oleh berbagai mahasiswa di luar UGM. Pengumuman pemenang lomba mahasiswa ini diumumkan pada 16 Mei 2020 di official account Instagram JMF/@jmfugm. Juara tiga besar dimenangkan oleh mahasiswa di berbeda universitas. Ketiga besar tersebut adalah Dani Syirojulmunir dari Universitas Mataram, Atika Hidayati dari Universitas Gadjah Mada, dan Ingrid Mawaddah Maru Lafau dari Universitas Sumatera Utara.
Selain itu, ada pula pengunggahan podcast perdana oleh JMF di akun resmi Instagram @jmfugm pada 18 Mei 2020. Podcast yang berdurasi 6 menit 35 detik dengan judul “Review Buku Alone Together” diisi oleh Dinda Rahmadini, mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM 2016 sekaligus bagian dari keluarga JMF. Podcast ini membahas mengenai isi buku Alone Together yang ditulis oleh Profesor Sherry Turkle. Buku ini ditulis karena perenungan terhadap momen kehilangan manusia akibat relasinya dengan teknologi. Alone Together bisa disebut sebagai sebuah peringatan terhadap teknologi. Buku ini terdiri dari dua bagian besar: pertama, hubungan relasi manusia dengan robot; kedua, teknologi sebagai perantara hubungan manusia. Teknologi memang berdampak positif terhadap hubungan antar manusia, namun dapat juga menjauhkan hubungan antar manusia di dunia nyata, seperti istilah “menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh”.
Rangkaian acara RDF 1441H ditutup dengan Tabligh Akbar Grand Closing via live Instagram @jmfugm pada 20 Mei 2020. Grand Closing dengan tema Refleksi Ramadhan di Tengah Pandemi: Solidaritas Masyarakat Menghidupkan Nuansa Ramadhan dibawakan oleh Ustad Hakimuddin Salim Lc, MA, alumnus Universitas Islam Madinah. Acara dimulai pukul 16.30 dengan dimoderatori oleh Muhammad Iqbal, mahasiswa MKP 2017. Terdapat beberapa poin yang disampaikan ustad dalam Grand Opening ini. Pertama, dimensi sosial dari syari’at Islam, bahwasanya manusia memiliki hubungan secara vertikal dengan Allah SWT yang disebut habluminallah dan hubungan sesama manusia yang disebut habluminannas. Meskipun kondisi pandemi membatasi kita untuk beribadah di masjid, justru ini menjadi kesempatan kita untuk mengeratkan hubungan sosial dalam aspek keluarga. “Ini adalah kesempatan kita menguatkan hubungan sosial keluarga dengan tarawih bersama,” ungkap ustad.
Kedua, Rasalullah adalah manusia yang paling dermawan, namun lebih dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan. Kedermawanan Rasulullah lebih kencang daripada angin, bergerak cepat dan tidak pilih-pilih orang dalam membantu. Dalam hal ini dijelaskan bahwa Malaikat Jibril mendatangi Rasullulah setiap malam di bulan Ramadhan untuk melakukan tadarus bersama. Terakhir, keutamaan zakat dan shodaqoh dalam melakukan solidaritas/kepedulian sosial di bulan Ramadhan. Bahwasanya keutamaan bulan Ramadhan meskipun berada di masa pandemi justru lebih besar.
Pahala yang kita dapatkan salah satu penentunya adalah kemanfaatan dari amalan kita, dalam hal ini kepedulian sosial. Dalam kondisi masa pandemi seperti ini, shodaqoh kita lebih berarti dan bermanfaat daripada masa-masa yang lain karena dengan bershodaqoh dapat meringankan beban saudara kita yang kehilangan pekerjaan, terkurangi pendapatannya, bahkan kesulitan untuk makan. “Pahala yang kita dapatkan akan sesuai dengan kemanfaatan yang dihasilkan,” ungkap ustad. Tabligh Akbar ini berakhir pada pukul 17.20 WIB. (/Wfr)