Departemen Hubungan Internasional Sambut Mahasiswa Baru melalui Rumah HI

Yogyakarta, 16 Agustus 2024─Pada tanggal 16 Agustus 2024, Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (DIHI FISIPOL UGM) mengadakan acara bertajuk “Rumah HI” untuk menyambut mahasiswa baru angkatan 2024. Acara ini berlangsung di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM dan bertujuan untuk memberikan informasi penting serta membekali mahasiswa baru dengan pengetahuan mengenai berbagai topik, termasuk kurikulum, anti-plagiasi, etika komunikasi, anti-kekerasan seksual, dan kesehatan mental.

Agenda Rumah HI dibagi menjadi enam sesi, masing-masing dirancang untuk membahas tema tertentu yang relevan dengan perjalanan akademik mahasiswa. Sesi pertama dipandu oleh Dr. Randy Wirasta Nandyatama dan Arinda Nityasari, Ketua dan Sekretaris Prodi S-1, yang memaparkan tentang kurikulum serta pedoman Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Inisiatif ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan literasi dasar di kalangan mahasiswa, memastikan mereka siap untuk studi mereka di perguruan tinggi.

Sesi kedua membahas tentang anti-plagiasi, yang dibawakan oleh mahasiswa tingkat akhir dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia. Sesi ini menekankan pentingnya menjaga integritas akademik dalam penulisan ilmiah dan memberikan tips praktis tentang cara menghindari plagiasi. Diskusi semacam ini sangat penting dalam mempromosikan budaya kejujuran dan tanggung jawab dalam karya akademik, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 terkait pendidikan berkualitas.

Pada sesi ketiga, Yulida Nuraini Santoso, M.Sc., dosen Departemen HI, mengangkat topik etika komunikasi. Beliau menampilkan contoh-contoh pesan kepada dosen dan mengajak mahasiswa untuk meninjau pesan yang dianggap pantas atau tidak pantas. Diskusi interaktif ini membantu peserta memahami nuansa komunikasi dengan fakultas dan staf, mempertimbangkan faktor-faktor seperti bahasa dan waktu pengiriman.

Kemudian, pada sesi selanjutnya, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bertemu dengan Dosen Pembimbing Akademik (DPA). Sesi keempat ini memfasilitasi perkenalan antara mahasiswa dan DPA, memungkinkan mahasiswa untuk menyampaikan ekspektasi dan kekhawatiran mereka terkait studi di HI UGM. Interaksi semacam ini sangat penting untuk membangun lingkungan akademik yang mendukung dan memastikan mahasiswa merasa nyaman untuk mencari bimbingan.

Sesi kelima menghadirkan Fisipol Crisis Center yang membahas isu kekerasan seksual. Sesi ini dimulai dengan kuis tentang isu kekerasan seksual, diikuti dengan penjelasan mengenai berbagai bentuk kekerasan seksual dan cara membantu korban dengan sumber daya yang tersedia. Diskusi terbuka yang menyusul memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan terlibat dalam dialog yang bermakna tentang isu ini.

Sesi terakhir kembali dipandu oleh Fisipol Crisis Center, dengan fokus pada kesehatan mental. Agenda ini dimulai dengan kuis seputar mitos dan fakta mengenai isu kesehatan mental. Sesi ini menjelaskan lebih dalam tentang cara menjaga dan menangani kesehatan mental, memberikan wawasan dan sumber daya yang berharga bagi mahasiswa. Dengan membahas kesehatan mental, acara ini menekankan pentingnya kesejahteraan holistik dalam perjalanan akademik. Selain itu, pembahasan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin ke-3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Melalui penyelenggaraan Rumah HI, mahasiswa baru diharapkan mendapatkan wawasan yang dapat mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik selama berkuliah di HI UGM. Acara ini tidak hanya memberikan informasi penting tetapi juga membangun rasa kebersamaan di antara mahasiswa, mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam pengalaman pendidikan mereka.

Sebagai kesimpulan, acara Rumah HI mencerminkan komitmen Departemen Hubungan Internasional UGM untuk mempromosikan pendidikan berkualitas dan mendukung pengembangan keterampilan literasi dasar di kalangan mahasiswanya. Dengan membahas isu-isu penting seperti integritas akademik, etika komunikasi, dan kesehatan mental, departemen ini membuka jalan bagi generasi cendekiawan yang lebih terinformasi dan bertanggung jawab.